Selasa, 30 May 2023 10:20 UTC
Muhammad Syamsudiyan (34) dan adiknya Muhammad Sahril Taufiq (28), warga Desa Sumberagung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto menjadi Calon Jamaah Haji (CJH) tahun 2023.
JATIMNET.COM, Mojokerto - Kakak adik di Mojokerto, Muhammad Syamsudiyan (34) dan adiknya Muhammad Sahril Taufiq (28), warga Desa Sumberagung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto menjadi Calon Jamaah Haji (CJH) tahun 2023.
Kedua bersaudara itu berangkat haji menggantikan orang tuanya yang telah wafat yakni Samsi dan Suranti yang telah terdaftar sebagai anggota haji tahun ini melalui embarkasi Surabaya.
Diketahui, sang ayah meninggal tahun 2021 karena sakit dan disusul sang ibu pada bulan April 2023 lalu, sehingga sesuai aturan pemerintah kemudian diberikan kepada ahli waris.
"Dikasih tahu teman ada informasi dari Kemenag kalau orangtua dipanggil untuk pelunasan haji. Saya bingung terus ke Kemenag dikasih tahu ibu bapak saya dapat panggilan dan diminta pelunasan," kata Muhammad Sahril Taufiq, Selasa 30 Mei 2023 sore.
Ia menjelaskan, dirinya tak menyangka jika tahun 2023 ini bisa menjadi tamu Allah SWT bersama sang kakak. Lantaran, ayah dua anak ini merasa bukan orang baik dan taat beribadah.
Namun, hal tersebut tak membuat suami dari Ika Yunita berkecil hati lalu menolak panggilan yang dinanti-nanti umat muslim seluruh dunia satu tahun sekali ini.
Justru ia semakin terdorong untuk berangkat menggantikan sang ibu yang wafat saat bulan Ramadan lalu. Meski harus menjual armada truknya untuk melunasi biaya pemberangkatan senilai Rp 36 juta.

Muhammad Syamsudiyan (34) dan adiknya Muhammad Sahril Taufiq (28), saat menunjukan dokumen dari Kemenag sebagai Calon Jamaah Haji (CJH) tahun 2023.
Sementara, sang kakak Dian sapaan akrab Syamsudian menggantikan ayahnya untuk bertandang ke Tanah Suci. Suami dari Prida Kustika ini menyiapkan keberangkatan pada 21 Juni nanti dengan sederhana.
Bahkan, ia dan adiknya mempersiapkan mental dan mempelajari tata cara beribadah haji menggunakan media sosial. Meski begitu keduanya sangat antusias ke Tanah Suci dengan terus beraktivitas sehari-hari hingga tiba waktunya keberangkatan.
"Bismillah pokoknya, pelajari sedikit-sedikit biar gak kebingungan. Dan nita dari hati ibadah buat orang tua juga," tutur Dian seusai bongkar muat batu bata merah.
"Orang tua yang mendidik saya dengan keras. Ingat pesan ayah, saya bukan orang tua baik, tapi harus hormat dengan yang lebih tua. Mudah-mudahan saya diberi kesehatan dan umur panjang biar bisa mendoakan orang tua saya dan beliau," pungkasnya.
Reporter: Hasan