Jumat, 03 March 2023 03:47 UTC
Banjir. Kondisi Jembatan Gantung Nyaris Putus Usai Diterjang Banjir. Foto : Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Sebuah jembatan gantung penghubung dua kecamatan di Kabupaten Probolinggo, nyaris putus diterjang banjir aliran Sungai Pancar Glagas yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis 2 Maret 2023.
Peristiwa banjir yang menerjang jembatan, bahkan sempat terekam gambarnya oleh kamera ponsel salah seorang warga. Terlihat dalam gambar, terjangan banjir meluluhlantakkan jembatan tersebut.
Untuk dua kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Gading dan Kecamatan Pakuniran. Akibat nyaris putusnya jembatan itu, warga Desa Ranon yang berada di Kecamatan Pakuniran tidak bisa beraktifitas normal.
Pada Jum'at 3 Maret 2023 pagi, warga bersama forkopimka setempat ramai-ramai kerja bakti memperbaiki jembatan gantung yang nyaris putus itu, dengan peralatan seadanya.
Baca Juga: Jembatan Putus Diterjang Banjir, Warga Dusun Kalibiru Probolinggo Terisolir
Warga Ranon, Hamsiatun mengungkapkan, peristiwa diawali turunnya hujan deras di daerah tempat tinggalnya, yang terjadi sejak pukul 16.00 WIB, Kamis 2 Maret 2023 sore.
Guyuran hujan deras, membuat debit air di sungai kemudian meluap dan menerjang jembatan gantung, hingga nyaris putus. "Karena airnya besar, kemudian menghantam jembatan itu pak, sampai rusak dan tidak bisa dilewati lagi,"ujar Hamsiatun.
Akibat kerusakan jembatan yang nyaris putus itu, terang Hamsiatun, membuat anak-anak di Desa Ranon tidak bisa bersekolah. Itu karena, mayoritas anak-anak di daerah tempat tinggalnya bersekolah di daerah seberang.
"Ya karena jembatan mau putus anak sekolah, warga yang mau ke pasar dan beraktifitas lainnya akhirnya terganggu. Kami mau nekat lewat ya takut,"papar Hamsiatun.
Sementara Kepala Desa Ranon, Sirrahum mengatakan, ada sebanyak 600 kepala keluarga (KK) di desanya yang terdampak jembatan gantung yang nyaris putus.
Warga kini kesulitan menuju desa seberang, lantaran kondisi jembatan sudah tidak bisa dilewati. Agar lekas bisa digunakak kembali, pihaknya bersama forkopimka dan warga, kini tengah berupaya melakukan perbaikan sementara.
"Kami harap pemerintah daerah, segera menyalurkan bantuan perbaikan jembatan yang lebih maksimal. Itu agar, jembatan bisa digunakan lagi,"jelas Sirrahum.
Sekadar informasi, jembatan gantung yang diterjang banjir aliran sungai itu, diketahui dibangun sekitar tahun 2004 silam. Jembatan setempat, dibangun guna mempermudah akses warga Desa Ranon menuju seberang.
Itu karena, kalau warga melewati akses jalan lainnya, warga masih harus memutar dengan rute lebih jauh, yakni kurang lebih menempuh jarak 3 kilometer.
