Jumat, 23 August 2019 14:58 UTC
JEJAK MACAN. Jejak diduga macan tutul yang membuat warga Pacitan cemas karena berkeliaran di pekarangan selama dua minggu terakhir. Foto: Gayuh Satria
JATIMNET.COM, Pacitan – Penemuan jejak diduga macan tutul jawa (Panthera pardus melas) membuat resah warga yang tinggal di Njeruk, Desa Gemaharjo, Kecamatan Gemaharjo, Pacitan.
Temuan jejak ini dikuatkan dengan kesaksian beberapa warga yang mengaku melihat sendiri ada macan yang berkeliaran di pekarangan warga.
“Saat ini kami sudah lakukan olah TKP bersama Babinsa, petugas kecamatan dan petugas dari BKSDA Ponorogo-Madiun dan terdeteksi di situ memang ada jejak kaki,” kata Kasi Tata Tertib Kecamatan Tegalombo, Joko Jatmiko, Jumat 23 Agustus 2019.
BACA JUGA: Polres Banyuwangi Gagalkan Pengiriman Satwa Dilindungi
Joko Jatmiko menjelaskan, langkah yang dilakukan warga dan petugas saat ini adalah melakukan pemasangan kamera jebakan di tempat berkeliarannya hewan yang diduga macan.
Ia menginformasikan, dari hasil olah TKP memang ditemukan adanya jejak diduga macan. Sedangkan dari kesaksian warga yang pernah melihat macan tersebut menyebutkan jumlahnya ada lima ekor dengan dua dewasa dan 3 ekor lainnya masih anak-anak.
“Jika dilihat dari jejaknya, macan yang berkeliaran ini memang besar,” kata Joko.
BACA JUGA: Ini Tempat Terbaik Melihat Harimau Bebas Berkeliaran
Ia menuturkan, menurut petugas BBKSDA macan-macan ini turun gunung untuk mencari sumber air. Hal ini diperkuat keterangan warga yang melihat macan tersebut sedang minum di sumber air warga.
Warga yang melihat macan tersebut berkeliaran sekitar pukul 03.00-04.00 WIB dan sudah dua minggu terakhir sering berkeliaran di sekitar sumber air.
“Ini kejadian baru pertama, tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ada macan berkeliaran di lingkungan warga,” ujarnya.
BACA JUGA: Populasi Harimau Sumatera Tinggal Ratusan Ekor
Menurut keterangan dari petugas BKSDA, macan ini hidupnya di hutan dengan berpindah-pindah di tempat yang terdapat sumber makanan.
Petugas juga menduga sebab utama macan tersebut turun mencari sumber air kemungkinan di hutan sedang kekurangan sumber air karena kemarau panjang. “Terlebih macan tersebut mempunyai anak,” ujarnya