Jatim Alami Inflasi Terendah Selama Tiga Tahun Terakhir

Diduga Dipengaruhi Pandemi Covid-19
A. Baehaqi

Reporter

A. Baehaqi

Senin, 4 Mei 2020 - 13:40

Editor

Ishomuddin
jatim-alami-inflasi-terendah-selama-tiga-tahun-terakhir

INFLASI RENDAH. Petani cabai di Kabupaten Probolinggo memilah cabai sebelum dijual. Harga cabai yang turun akibat Covid-19 menyumbang inflasi terendah di Jatim dalam tiga tahun terakhir. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Surabaya – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat sepanjang April 2020 Jatim mengalami inflasi terendah years on years dalam tiga tahun terakhir. Pandemi Covid-19 ditengarai menjadi penyebab inflasi sebesar 0,68 persen. 

"April 2020 inflasi terendah pada tahun kalender dalam tiga tahun terakhir," ujar Kepala BPS Provinsi Jawa Timur Dadang Hardiwan dalam jumpa pers melalui aplikasi rapat dalam jaringan (daring), Senin, 4 Mei 2020. 

Secara tahun kalender, inflasi Jatim pada April 2019 tercatat lebih tinggi yakni sebesar 0,74 persen. Pun demikian dengan April 2018 di mana inflasi di Jatim menyentuh 1,01 persen. 

BACA JUGA: Laju Inflasi Jatim Masih dalam Koridor Makro Ekonomi

Hal yang sama juga terjadi pada capaian month to month. Di April 2020, Jawa Timur mengalami deflasi 0,12 persen. Sementara di bulan April 2019 Jatim mengalami inflasi 0,41 persen dan April 2018 terjadi inflasi 0,18 persen. 

Kondisi itu, kata Dadang, diperkirakan karena permintaan yang cenderung turun drastis sejak merebaknya Covid-19. Mayarakat banyak yang membatasi konsumsi selama pandemi. 

"Selain itu, pengendalian harga dengan menjaga stok ini relatif dapat menghindari kelangkaan. Disamping juga sosialisasi agar tidak menimbun barang yang digencarkan pemerintah," ia menerangkan. 

Komoditas yang mempengaruhi deflasi terbesar adalah sektor transportasi. Dadang menilai pada April tahun ini harusnya menjadi puncak dari pembelian tiket untuk segala moda transportasi. Namun adanya pembatasan mobilisasi membuat sektor transportasi mengalami tekanan besar. 

BACA JUGA: Kenaikan Harga Cabai Picu Inflasi Januari 2020

BPS Jatim mencatat angkutan udara menyumbang deflasi 0,13 persen dengan perubahan harga turun 11,16 persen. Kemudian diikuti dengan anjloknya harga daging ayam yang mencapai 6,83 persen. Daging ayam ini memiliki andil dalam deflasi sebesar 0,08 persen. 

Lalu diikuti cabai merah yang mengalami perubahan harga minus 33,16 persen dengan andil 0,06 persen pada deflasi. Selanjutnya bawang putih yang juga mengalami perubahan harga turun 15,29 persen dengan andil 0,05 persen pada deflasi April 2020. 

"Cabai rawit dan melon juga menyumbang deflasi masing-masing mengalami perubahan harga -8,90 persen dan -9,68 persen," ujarnya.

Baca Juga