
Reporter
Agus SalimMinggu, 16 Juni 2019 - 11:58
Editor
Hari Istiawan
DEKLARASI DAMAI. Kapolres Gresik, AKBP Wahyu Sri Bintoro bersama Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto dan Wakil Bupati Moh. Qosim dalam acara Deklarasi Tolak Bentuk Kerusuhan, Minggu 16 Juni 2019.
JATIMNET.COM, Gresik - Masa persidangan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) dimanfaatkan Forkopimda Gresik untuk bersinergi dengan masyarakat dengan menggelar deklarasi menolak segala bentuk kerusuhan, di Wahana Ekspresi Poesponegoro, Minggu 16 Juni 2019.
Deklarasi yang diinisiasi Polres Gresik ini dikemas dalam bentuk senam kesehatan dan jalan sehat yang diikuti ribuan warga Gresik. Selain itu, juga dilaksanakan aksi penandatanganan bersama menolak kerusuhan.
BACA JUGA: Polisi Probolinggo "Unjuk Rasa" Tolak Kerusuhan Pasca Pemilu
Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro menegaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mempersatukan kembali masyarakat pasca pemilu khususnya Pilpres.
"Bentuk sinergitas. Bersama-sama merajut tali persatuan dan kesatuan agar tercipta suasana aman, dan kondusif," kata Wahyu, Minggu 16 Juni 2019.
BACA JUGA: Polres Pamekasan Motori Deklarasi Tolak Kerusuhan Pasca Pemilu 2019
Menurutnya, kasus aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan pada 21-22 Mei lalu harus dihindari. Sejumlah kerusuhan di Jakarta, Polsek Tambelangan, Sampang, Madura yang dibakar warga tempo hari tidak boleh terjadi lagi.
Sementara itu, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengaku sudah bersinergi dengan Polri, TNI serta jajaran terkait dalam pengamanan pelaksanaan pemilu 2019. "Siapapun yang menang, Gresik tetap kondusif dan aman. Mari kita jaga bersama-sama," ujar Sambari.