JATIMNET.COM, Surabaya – Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Kusnadi mengatakan volume kendaraan di Jalan Raya Gedangan-Waru sudah sangat padat terutama di kawasan Bundaran Aloha, Sidoarjo. Sebab bundaran ini merupakan pertemuan arus kendaaraan dari Sidoarjo, Surabaya, dan Bandara Internasional Juanda.

Menurutnya, pembangunan jalan atau jembatan layang (flyover) untuk mengurai kemacetan di Bundaran Aloha sudah sangat dibutuhkan.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR bahwa memang ada perencanaan dan di Perpres Nomor 80 itu ada pembangunan flyover," ujar Kusnadi, Kamis, 12 November 2020. 

BACA JUGA: Sering Macet, Jembatan di Sidoarjo Harus Terealisasi

Hanya saja, kata dia, pembangunan jalan layang ini sempat terhenti karena Covid-19. Kusnadi berharap bisa segera dibangun tahun 2021. 

Pembangunan jembatan layang ini diusulkan Pemkab Sidoarjo dan diteruskan ke Pemprov Jawa Timur. "Tapi, nanti pembangunannya akan dilakukan oleh Kementerian PUPR dan anggarannya dari pusat. Tahun 2021 itu akan dikerjakan lagi," katanya. 

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Bupati Sidoarjo Hudiyono mengatakan rencana tersebut sudah masuk dalam program pemerintah pusat. Sebab, kewenangan penataan dan pembangunan jalan atau jembatan layang berada di pusat.

"Penataan dan penanganan kawasan tersebut sudah masuk dalam program pemerintah pusat. Karena memang wewenangnya ada di pusat," kata dia.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sidoarjo Heri Soesanto menambahkan pembangunan jembatan layang tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

BACA JUGA: Masuk Perpres Percepatan Pembangunan Fly Over Aloha Sidoarjo Tunggu Antrean

“Sidoarjo itu ketempatan percepatan Perpres 80 di antaranya flyover Juanda agar kemacetan di sekitar tidak terjadi," kata Heri. 

Menurut Heri, ada banyak rekayasa untuk mengurai kemacetan di kawasan Bundaran Aloha. Namun dari sekian rekayasa, kemungkinan paling ideal adalah pembangunan jembatan layang. 

"Itu konsep yang ideal untuk memecahkan crowded (keramaian) yang ada di Aloha memang harus ada rekayasa. Ada macam-macam rekayasa di sana. Bisa (jembatan) layang, bisa underpass. Mana yang lebih efisien kalau memang hasilnya feasibility study (kajian kelayakan) layang, ya dibangun layang," katanya.