Logo

Jadikan Kampung Wisata Air, Warga Gotong Royong Normalisasi Kali Tlusur

Reporter:,Editor:

Minggu, 01 September 2019 10:19 UTC

Jadikan Kampung Wisata Air, Warga Gotong Royong Normalisasi Kali Tlusur

KERJA BAKTI. Ratusan warga membersihkan lumpur dan sampah yang mmemenuhi Kali Tlusur, Mojokerto. Foto: Karina Norhadini

JATIMNET.COM, Mojokerto – Warga Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, bersama sejumlah komunitas gotong royong melakukan normalisasi Kali Tlusur dengan menggunakan alat seadanya, Minggu 1 September 2019.

Upaya ini dilakukan untuk mengembalikan keindahan kali yang dulu sangat terkenal kemolekannya. "Kami ingin mengembalikan Kali Tlusur seperti dulu. Ide ini muncul begitu saja dari masyarakat, dan akhirnya terwujudlah kerja bakti massal,” kata panita kerja bakti, Henny Muji Haryono, Minggu.

Ia bercerita, sewaktu dirinya masih anak-anak, kondisi Kali Tlusur masih indah namun sekarang kondisinya memprihatinkan karena penuh lumpur pasca banjir 2014 lalu, ditambah banyaknya sampah sehingga beraroma busuk.

BACA JUGA: Pola Situs Tribhuwana Tunggadewi Mirip di Candi Penataran

Kerja bakti massal ini juga dilakukan warga yang tinggal di luar Sinoman Gang 8. Seperti warga Kedungmaling, Prajuritkulon, komunitas motor, bahkan tagana juga ikut membersihkan lumpur menggunakan ember secara bergantian.

“Mereka semua yang memunculkan gerakan "Peduli Tlusur 1 September 2019 atau disebut 1919," kata dia.

Warga juga berharap kepada pemerintah agar bisa bekerjasama mempercepat normalisasi Kali Tlusur dengan membantu peralatan berat untuk mengeruk lumpur dengan kedalaman 1,5 meter. “Hari ini kami hanya bisa mengeruk lumpur sedalam 75 meter saja," ujarnya.

BACA JUGA: Transaksi Narkoba di Tempat Karaoke, Satpol PP Mojokerto Kaji Penutupan X2X

Warga juga berharap dengan normalisasi ini, ke depan kawasan tersebut bisa menjadi salah satu kampung tematik wisata air.

"Renananya ada tiga bagian. Bagian pertama untuk kolam renang atau area mandi anak-anak, kedua diperuntukkan sebagai kolam ikan, terakhir untuk kolam pancing.

Normalisasi yang dimulai sejak pukul 08.00-12.00 WIB ini melibatkan 200 orang warga. Mereka bertekad untuk mengembalikan Kali Tlusur seperti dulu dengan harapan bisa menjadi salah satu kampung wisata air.

Selain itu, untuk menjaga kebersihan, warga di sepanjang Kali Tlusur dilarang membuang limbah rumah tangga secara langsung ke sungai. “Kami sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan kota, untuk membuat penambahan IPAL Komunal di sepanjang aliran Kali Tlusur,” pungkas Henny.