Selasa, 07 January 2020 11:14 UTC
Foto: Ilustrasi kekerasan/ pxhere.com
JATIMNET.COM, Surabaya – Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga atau Reynhard Sinaga (36) Warga Negara Indonesia (WNI) dihukum penjara seumur hidup. Vonis itu dijatuhkan setelah terbukti memperkosa ratusan pria di Manchester, Inggris, di apartemennya.
Reynhard diyakini bertanggung jawab atas perbuatan asusila dan dinyatakan bersalah atas tindakannya terhadap 48 pria yang melapor ke kepolisian Manchester. Reynhard diduga telah melakukan aksinya terhadap 195 korban dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Modus yang dilakukan mengajak korban ke apartemen dengan dalih pelaku adalah orang baik. Selanjutnya pelaku memberi obat bius kepada korban saat berada di apartemen, dan melancarkan aksi saat korban pingsan.
Dikutip dari The Guardian, Kepala Kepolisian Manchester menyebut Reynhard Sinaga adalah pelaku pemerkosa paling produktif sepanjang sejarah hukum di Inggris. WNI asal Jambi ini terbukti telah melakukan 159 pelanggaran, termasuk 136 asusila yang direkam di kamera ponselnya.
BACA JUGA: Kasus Cabul, Dokter Spesialis Jadi tersangka
Diketahui, Reynhard telah menjalani empat tahap persidangan. Sidang dilaksanakan secara terpisah yang diawali pada 1 Juni 2018 dan 10 Juli 2018 (dengan 13 korban). Selanjutnya 1 April dan 7 Mei 2019 (12 korban), 16 September dan 4 Oktober 2019 (10 korban), dan Desember 2019 (13 korban).
Ia dijatuhi hukuman seumur hidup pada Senin, 6 Januari 2020 di persidangan keempatnya. Reynhard kemungkinan mendapatkan pembebasan setelah menjalani 30 tahun hukumannya.
Reynhard sempat mengajukan pembelaan di persidangan. Ia mengatakan bahwa korban menikmati dan pura-pura pingsan. Namun, pengadilan menolak pembelaan Reynhard karena rekaman video di ponselnya menunjukkan korban mendengkur ketika pelaku beraksi.
BACA JUGA: Pengedar Pil Koplo Cabuli Anak Kandung Selama Tiga Tahun
Polisi juga menemukan data sebesar 3,29 TB atau sekitar 3.290 GB data yang berisi video dan foto di ponselnya. Setiap kali korbannya sadar, Reynhard terlihat mendorong korbannya ke lantai dan mengambil ponsel korban untuk menghindari kecurigaan.
Polisi melakukan analisa berbulan-bulan untuk mengidentifikasi 195 korban dan semuanya tidak sadar ketika Reynhard melakukan perbuatan asusila.
Salah seorang korban yang masih remaja dalam persidangan mengatakan bahwa pelaku adalah predator dan monster tak berwajah. Korban lain mengatakan ia akan bunuh diri akibat pelecehan tersebut, namun dihalangi ibu dan keluarganya.
BACA JUGA: Kirim Video Intim ke Kakak Pacar, Pemuda di Probolinggo Ditangkap Polisi
Tidak banyak yang mengetahui rekam jejak Pendidikan Reynhard Sinaga. Dia pindah ke Inggris pada usia 24. Pada tahun 2006, ia lulus S-1 dari jurusan Arsitektur Universitas Indonesia.
Dia melanjutkan pendidikannya pada Agustus 2007 di University of Manchester, kemudian lulus S-2 dari jurusan tata kota 2009 juga sosiologi tahun 2011.
Pada Agustus 2012 Reynhard menjalani pendidikan S-3 jurusan geografi manusia di University of Leeds, namun tidak selesai.
Pada Agustus 2016 ia sempat mengajukan tesis berjudul ‘Sexuality and Everyday Transnationalism Among South Asian Gay and Bisexual Men in Manchester’, ketika itu ia tidak lulus dan diberi waktu untuk perbaikan atau revisi.
Sumber: Guardian dan BBC.
