Logo

Ini Faktor Lambatnya Pasokan Makanan Bagi Warga Terdampak Banjir di Probolinggo

Reporter:,Editor:

Senin, 01 March 2021 07:40 UTC

Ini Faktor Lambatnya Pasokan Makanan Bagi Warga Terdampak Banjir di Probolinggo

MINIM PERALATAN. Lokasi dapur umum di halaman Kantor Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Senin 1 Maret 2021. Foto : Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo - Terlambatnya suplai makanan dari pemerintah, kepada warga terdampak banjir di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo salah satu faktornya, yakni minimnya peralatan di dapur umum yang ditempatkan di Halaman Kantor Kecamatan Dringu.

Dari pantauan Jatimnet.com dilokasi, dapur umum yang difungsikan sebagai penyuplai bantuan makanan bagi warga terdampak banjir , hanya terdapat satu tempat dapur umum. Di samping itu, peralatan yang digunakan tak memadai, guna memenuhi kebutuhan memasak yang lebih besar.

Seperti disampaikan Holifah, Koordinator Dapur Umum Tagana Kabupaten Probolinggo. Menurutnya jumlah alat yang digunakan, tak mampu menghasilkan suplai makanan yang lebih besar.

Baca Juga: Pemkab Probolinggo Kewalahan Tangani Banjir

"Kalo bencana yang terjadi kapasitasnya kecil, pakai alat ini ya cukup. Untuk yang tahun lalu di Dringu, ini ya cukup," katanya, Senin 1 Maret 2021.

Halifah menyebutkan, jika alat memasak di dapur umum seperti dandang, jumlahnya hanya satu unit. Kapasitasnya pun, hanya sebanyak 25 kilogram, namun jika dipaksakan diisi 25 kilogram nasinya tak matang secara sempurna.

"Jadi kita regulasi terus pak, selesai masak, selesai masak. kalo kita langsung distribusi makanan sampai dua ribu, saya kira gak mampu," tuturnya.

Baca Juga: Banjir Setinggi 1 Meter Kembali Menerjang Wilayah Dringu Probolinggo

Lanjut Holifah, sampai hari ini pihaknya terus berupaya menyediakan suplai makanan bagi warga terdampak banjir di Kecamatan Dringu, hingga seribuan bungkus makanan.

Sekadar informasi, tercatat jumlah warga terdampak banjir di Kecamatan Dringu mencapai 7.072 jiwa. Mereka tersebar di dua desa, yakni Desa Kedungdalem dan Dringu.

Dengan rincian, jumlah warga terdampak di Desa Kedungdalem sebanyak 118 KK atau 472 jiwa, serta di Desa Dringu 1.650 KK atau 6600 jiwa.