JATIMNET.COM, Surabaya – Video game, game online, game offline semakin bertebaran di jagat maya. Permainan berbasis teknologi informasi itu juga kerap menarik perhatian warga terutama anak-anak untuk memainkannya.

Sebagian orang menilai tren ini dapat merusak pikiran anak-anak. Di sisi lain, sejumlah penelitian menyatakan bahwa  game dapat meningkatkan kecerdasan.

“Semakin sering seseorang memainkan video game, maka jalur saraf yang terlibat dalam mencapai tujuan permainan juga semakin kuat. Jalur saraf yang sama itu mungkin terlibat dalam jenis lain dari pengambilan keputusan dunia nyata yang menjadi faktor dalam langkah-langkah intelijen,” kata Dr Anish Dube, anggota Dewan Asosiasi Psikologi Amerika seperti dikutip dari WebMD, Sabtu 11 Juni 2022.

BACA JUGA : Dinas Dikbud Madiun Ingin Ciptakan Aplikasi Permainan Tradisional pada Gawai

Menurut dia, dengan bermain game akan membuat anak-anak lebih pintar lantaran mengharuskan mereka berpikir. Selain itu, menyediakan lingkungan yang ‘diperkaya’ dan menuntut anak-anak mengangani tugas-tugas yang mungkin tidak ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

“Bermain video game sering membutuhkan strategi aktif, perencanaan dan pengambilan keputusan ekslusif,” ujar Dube.  

Namun demikian, perkembangan kesehatan anak juga diperlukan untuk menghindari dampak negatif dari game. Dr Damon Korb menyatakan hasil penelitian tentang peningkatan kecerdasan dari game hanya dari kemanfaatannya.

BACA JUGA : Tiga Hari Meluncur, Call of Duty: Mobile Jadi Top Aplikasi di 100 Negara

“Itu tidak mempertimbangkan kemungkinan efek kesehatan negatif dari video game yang telah ditemukan dalam penelitian lain. Peningkatan risiko depresi dan kecemasan di antara para gamer dapat menghambat peluncuran masa dewasa, serta penyakit fisik seperti obesitas,” ujar Korb, Ketua Pusat Pengembangan Pikiran di Los Gatos,Ca.

“Pengalaman klinis menunjukkan negatif yang signifikan juga terkait dengan game. Saya pikir semua orang harus berhati-hati ketika melihat hasil ini,” Korb menambahkan.