Logo

Dinas Dikbud Madiun Ingin Ciptakan Aplikasi Permainan Tradisional pada Gawai

Reporter:,Editor:

Kamis, 10 June 2021 11:00 UTC

Dinas Dikbud Madiun Ingin Ciptakan Aplikasi Permainan Tradisional pada Gawai

PERMAINAN TRADISIONAL. Sejumlah atlet sedang bertanding egrang putra dalam Pekan Olahraga Tradisional Jawa Timur ke-VI di Lapangan Gulun, Kota Madiun, Jawa Timur, Selasa, 27 November 2018. Foto: Nd Nugroho

JATIMNET.COM, Madiun – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Madiun mewacanakan pembuatan aplikasi permainan tradisional pada gawai. Upaya itu untuk melestarikan permainan lawas yang saat ini mulai langka seiring dengan kemajuan teknologi.

"Ide itu sudah muncul dalam diskusi di internal kami. Nanti akan dieksekusi dengan menggandeng programmer atau pihak lain yang terkait," kata Kepala Seksi Sejarah, Tradisi, dan Cagar Budaya Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun Sugina, Kamis, 10 Juni 2021.

Wacana itu merupakan wujud keprihatinan pihak Dikbud karena mayoritas anak tidak mengenal permainan tradisional. Padahal, egrang, engklek, petak umpet, gobak sodor, jamuran, dan sebagainya memilki nilai luhur dalam tradisi di masyarakat.

BACA JUGA: Pemuda Mojokerto Jaga Permainan Tradisional Melalui Festival Dolanan

Selain melatih syaraf motorik, permainan tradisional itu juga dapat digunakan  sebagai media pendidikan karakter. Sikap saling menghargai, kebersamaan, kejujuran, simpati, empati, dan sportivitas bisa dipupuk dari permainan tersebut.

Hal ini berbeda dengan game pada smartphone baik daring maupun luring. Pemain game lebih fokus pada piranti berbasis android, iOS maupun windows phone yang dipegang. Kondisi ini dinilai dapat melunturkan kepekaan sosial dan menyuburkan individualisme, dan tertutup.

BACA JUGA: SD Muhammadiyah 24 Lestarikan Permainan Tradisional

Apabila aplikasi permainan tradisional sudah ada dan dapat diunduh, maka dinilai mampu melestarikannya. Setidaknya, anak-anak mengetahui dan akhirnya memainkannya dengan temannya. "Ini tantangan dan tanggungjawab kita bersama. Terutama orang tua untuk ikut mengenalkan permainan tradisional kepada anaknya," ujar Sugina.

Pelestarian itu juga telah digalakkan pemerintah tentang pemajuan kebudayaan. Salah satunya dalam bidang permainan dan olahraga tradisional. "Saat ini, kami berupaya memasukkan olahraga tradisional melalui pelajaran di sekolah," ucap dia.