Logo

Ingatkan Bahaya Covid-19, Polisi di Madiun Hadirkan Pocong dan Dongkrek 

Reporter:,Editor:

Minggu, 23 May 2021 09:20 UTC

Ingatkan Bahaya Covid-19, Polisi di Madiun Hadirkan Pocong dan Dongkrek 

Aksi Teatrikal. Polisi di Madiun menggelar sosialisasi untuk menyampaikan pesan tentang bahaya Covid-19 di Taman Kota Caruban, Minggu 23 Mei 2021. Dalam kegiatan itu menerjunkan pocong dan dongkrek. Foto.Humas Polres Madiun.

JATIMNET.COM, Madiun - Petugas Polres Madiun menggelar aksi teatrikal yang mengangkat tema bahaya Covid-19 di depan Taman Kota Caruban, Minggu 23 Mei 2021. Kegiatan itu mengusung keranda mayat, pocong dan dongkrek. Ini sebagai tanda tentang penyebaran virus Corona yang masih mengancam dan dapat mengakibatkan kematian.

Aksi damai itu juga menyampaikan pesan tentang penyesalan korban meninggal akibat Covid-19 yang sebelumnya mengabaikan protokol kesehatan. Ini digambarkan dengan pocong dan topeng dongkrek, khususnya raksasa yang diibaratkan sebagai arwah gentayangan.

Dongkrek merupakan kesenian topeng khas Kabupaten Madiun. Ada sejumlah topeng yang menjadi pakem seni tradisional dari Desa/Kecamatan Mejayan itu. Namun, hanya beberapa yang diikutkan dalam aksi simpatik oleh polisi, seperi topeng butho (raksasa) dan Mbah Palang (tokoh utama dalam cerita dongkrek).

Cerita dari dongkrek menggambarkan tentang pageblug atau wabah penyakit yang konon terjadi di Desa Mejayan pada tahun 1867. Sejumlah warga menjadi korban meninggal dunia.

Baca Juga: Hadirkan “Pocong”, Polres Bondowoso Kampanye Bahaya Covid-19

Wakapolres Madiun Kompol Ki Ide Bagus Tri mengatakan bahwa kegiatan itu digelar serentak se-Jawa Timur. Adapun tujuannya mengingatkan warga tentang COVID-19 yang saat ini masih perlu diwaspadai. "Karena angka kematian karena wabah ini tidak sedikit," ujar Tri.

Untuk mencegah penyakit itu, ia menyatakan dapat dilakukan dengan senantiasa menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir seeta menjaga jarak. 

Selain itu, rapid test antigen bagi warga juga diselipkan dalam kegiatan tersebut. Ini untuk mengetahui kemungkinan warga terinfeksi COVID -19. Apabila dari hasil uji itu diketahui ada warga yang terkonfirmasi, maka akan dilakukan penanganan lebih lanjut.

Seperti mengisolasinya. "Tes ini dilakukan di tempat - tempat yang banyak dikunjungi warga," ucap wakapolres.