Logo

Inflasi Jatim Tembus 0,04 Persen

Reporter:,Editor:

Rabu, 02 September 2020 03:40 UTC

Inflasi Jatim Tembus 0,04 Persen

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan. Foto: Baehaqi/Dokumen

JATIMNET.COM, Surabaya - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebut sepanjang Agustus inflasi Jatim tercatat 0,04 persen. Hal itu dikarenakan adanya kenaikan harga sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

Diantaranya, pakaian dan alas kaki naik 0,07 persen. Kemudian perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,02 persen, serta transportasi 0,25 persen. Serta beberapa  beberapa kelompok pengeluaran lain seperti rekreasi, olahraga dan budaya naik sebesar 0,04 persen.

Kepala BPS Jawa Timur Dadang Hardiwan mengatakan, untuk pendidikan 0,33 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,30 persen. Terkahir adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 1,91 persen.

"Dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur, menunjukkan adanya kenaikan harga di sebagian besar komoditas yang dipantau, sehingga hal ini mendorong terjadi kenaikan IHK sebesar 0,04 persen yaitu dari 104,08 poin pada Juli 2020 menjadi 104,12 pada Agustus 2020," ujar Dadang, Selasa 1 September 2020.

BACA JUGA: Inflasi Juni 0,28 Persen, BPS Jatim Optimis Ekonomi Membaik

Dadang mengungkap, sepanjang Agustus IHK yang menjadi acuan BPS Jatim tercatat tiga inflasi dan lima kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Surabaya sebesar 0,07 persen, diikuti Sumenep 0,03 persen, dan Kediri 0,02 persen.

Sedangkan kota yang mengalami deflasi masing-masing Jember sebesar 0,11 persen, Probolinggo 0,07 persen, Malang 0,06 persen, Madiun 0,02 persen, dan Banyuwangi 0,01 persen.

"Jika dibandingkan tingkat inflasi tahun kalender (Januari - Agustus) 2020 di 8 kota IHK Jawa Timur sampai dengan bulan Agustus 2020, Jember merupakan kota dengan inflasi tahun kalender tertinggi yaitu mencapai 1,27 persen, sedangkan kota yang mengalami inflasi tahun kalender terendah adalah Surabaya yang mengalami inflasi sebesar 0,82 persen," bebernya.