Logo
Dibarter dengan akses pasar gula mentah di Indonesia

Indonesia Minta India Turunkan Bea Masuk RBDPO

Reporter:

Sabtu, 23 February 2019 08:10 UTC

Indonesia Minta India Turunkan Bea Masuk RBDPO

Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita bersama para Menteri Ekonomi ASEAN menghadiri 4th India-ASEAN Expo and Summit di Jawaharlal Nehru Stadium, New Delhi, India, Kamis 21 Februari 2019. Foto: Humas Kemendag

JATIMNET.COM, Surabaya – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Penerbangan Sipil India, Suresh Prabhu, melakukan pertemuan bilateral.

Pertemuan tersebut membahas peningkatan kerja sama ekonomi dan merundingkan penurunan bea masuk minyak kelapa sawit olahan (Refined, Bleached, and Deodorized Palm Oil/RBDPO) asal Indonesia ke India.

Pertemuan itu dilakukan di sela-sela India-ASEAN Expo and Summit ke-4: “Co-creating the Future”, Jumat 22 Februari 2019.

Enggartiasto mengatakan pertemuan ini merupakan rangkaian kegiatan kunjungan kerjanya ke India dan berlangsung di kediaman Menteri Suresh di New Delhi.

BACA JUGA: Indonesia dan India Gelar Diplomasi Soal Sawit

Saat ini, tarif bea masuk India untuk RBDPO asal Indonesia tercatat 5 persen lebih tinggi dari bea masuk produk serupa asal Malaysia.

“Kami meminta agar tarif bea masuk RBDPO Indonesia ke India diturunkan 5 persen melalui skema ASEAN-India Free Trade Agreement agar sama besarannya seperti yang berlaku untuk Malaysia yaitu 45 persen," kata Enggartiasto dalam siaran pers yang diterima Jatimnet.com.

Sebagai imbalannya, Indonesia bersedia membuka akses pasar untuk gula mentah dari India yang dibutuhkan oleh industri nasional.

Ia menjelaskan India memiliki kualitas gula yang bagus dan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber impor untuk pasokan produk gula mentah yang selama ini berasal dari Thailand dan Australia.

BACA JUGA: Defisit Perdagangan dengan Rusia, Kemendag Dukung Ekspor Olahan Kopi

Menteri Suresh Prabhu, kata Enggartiasto, menyambut positif rencana kerja sama tersebut.

“Respons sangat positif, dan beliau menginstruksikan pejabat teknis terkait untuk segera mengambil langkah memenuhi permintaan tersebut,” jelas Mendag.

Selain itu, kedua Menteri berkomitmen meningkatkan hubungan ekonomi kedua Negara melalui penyelesaian hambatan tarif dan nontarif. “Kami sepakat menghilangkan hambatan tarif dan nontarif di antara kedua negara," katanya.

Hal ini sejalan dengan prinsip kolaborasi dan kemitraan yang diusung pada pertemuan India-ASEAN Expo and Summit ke-4 yaitu, ‘Co-creating the Future’.