Rabu, 15 September 2021 13:00 UTC
INCUBITS. Peluncuran platform Incubits hasil kerjasama Unicef, Kementerian PUPR, dan ITS, Rabu, 15 September 2021. Foto: ITS
JATIMNET.COM, Surabaya – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali mengeluarkan program inovasi terbarunya guna membantu masyarakat. Dengan nama Incubits, program ini bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) dan United Nations Children's Fund (Unicef) yang diluncurkan secara daring, Rabu, 15 September 2021.
Dengan moderator Putri Indonesia Lingkungan 2020 Putu Ayu Saraswati, acara peluncuran Incubits mengundang beberapa tamu penting seperti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Herliani Tanoesoedibjo, perwakilan Unicef Indonesia Maraita Listyasari, perwakilan Unicef Debora Comini, dan beberapa pemangku kebijakan (stakeholder) terkait.
Incubits merupakan sebuah platform yang bergerak di bidang WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) dengan mengumpulkan dan menghubungkan para startup-startup di Indonesia. Incubits.org berisi informasi dan usulan ide terkait ketersediaan sarana WASH.
BACA JUGA: Desa di Probolinggo Mulai Kekuragan Air Bersih
Incubits dibuat guna mendukung pemerintah khususnya Kementerian PUPR dalam menyediakan akses layanan air bersih serta sanitasi sehat sebagai pembangunan berkelanjutan. Hal ini dilakukan karena masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan akses air bersih dan sanitasi sehat di lingkungannya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa saat ini ketersediaan akses air minum dan sanitasi yang layak bagi masyarakat masih menghadapi berbagai tantangan yang krusial, di antaranya urbanisasi, perubahan iklim, dan komitmen pemangku kebijakan yang belum optimal.
“Hal ini mengakibatkan masih banyaknya masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses air bersih dan sanitasi sehat,” kata Basuki.
Selain itu, pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama lebih dari 1,5 tahun ini juga menambah hambatan yang ada. Pandemi Covid-19 dinilai berdampak signifikan pada peningkatan konsumsi air bersih untuk penerapan protokol kesehatan dalam aktivitas masyarakat sehari-hari.
“Sehingga, hal ini membuat Pemerintah Indonesia berkomitmen kuat untuk mendorong terwujudnya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor enam,” ia menuturkan.
BACA JUGA: Ratusan Desa di Jatim Krisis Air Bersih
Di lain pihak, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menyampaikan beberapa harapannya. Program ini diharapkan dapat menjadi terobosan bagi pengembangan inovasi dan membuka peluang dan kesempatan bagi pemangku kebijakan.
“Tidak hanya itu, tentunya saya juga berharap Incubits dapat mempercepat peningkatan penyediaan pelayanan air bersih dan sanitasi yang aman,” kata Diana.
Sementara itu, perwakilan Unicef, Debora Comini, mengungkapkan sebuah fakta bahwa 50 persen dari seluruh sekolah di Indonesia tidak mempunyai akses untuk sanitasi, 60 persen tidak mempunyai toilet, dan 22 persennya tidak memiliki akses ke layanan air mendasar.
Tidak hanya itu, ia juga melihat masih adanya ketimpangan akses air dan sanitasi antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
“Indonesia harus terus berupaya dalam menanggulangi hal ini,” kata Debora.
Sedangkan Unicef memiliki tanggung jawab untuk memastikan setiap anak tumbuh di lingkungan yang sehat. Air yang bersih dan sanitasi yang sehat merupakan hak setiap anak, sedangkan WASH yang buruk dapat menghambat akses pendidikan bagi anak-anak.
“Unicef memberikan dukungan penuh kepada Incubits karena program ini memiliki potensi yang tinggi dalam meningkatkan layanan WASH,” ia memastikan.