Logo

Ibu Hamil Penderita Anemia Berisiko Janinnya Meninggal 

Reporter:,Editor:

Sabtu, 13 July 2019 06:20 UTC

Ibu Hamil Penderita Anemia Berisiko Janinnya Meninggal 

Dokter yang bertugas di Klinik MedicElle, Een Hendarsih. Foto: Khoirotul Lathifiyah

JATIMNET.COM, Surabaya - Penyakit anemia adalah keadaan seseorang dengan kadar hemoglobin (hb) dalam darah kurang dari normal. Biasanya penyakit ini menyerang tubuh yang kekurangan zat besi.

Dokter yang bertugas di Klinik MedicElle Een Hendarsih menyampaikan wanita berisiko lebih besar mengalami anemia karena kondisi khusus yang tidak dialami laki-laki, seperti menstruasi dan melahirkan.

"Untuk wanita yang sedang hamil ini berisiko menyebabkan janin meninggal," kata Een saat diwawancarai usai acara Health Talk di MedicElle Clinic Gubeng, Sabtu 13 Juli 2019.

BACA JUGA: Ibu Hamil Sebaiknya Makan Cokelat Setiap Hari untuk Pertumbuhan Janin

Een mengungkapkan, hal tersebut disebabkan janin tidak mendapatkan oksigen secara maksimal. Karena kurangnya aliran darah dalam tubuh juga menyebabkan oksigen yang diterima tubuh tidak maksimal.

Selain kematian janin, penyakit anemia pada ibu hamil juga dapat menimbulkan keguguran dan menyebabkan pendarahan setelah melahirkan.

Oleh sebab itu, setiap wanita harus melakukan pengecekan secara berkala jika mengalami beberapa gejala. "Ada beberapa gejala anemia, yakni sering merasa lelah, mengalami insomnia, atau sesak nafas ketika beraktivitas," kata dia.

BACA JUGA: Perjuangan Ibu Untuk Anaknya Penderita Kelumpuhan Otak di Gresik

Jika sudah mengetahui hal tersebut, kata Een, alangkah baiknya wanita yang ingin hamil mengenali penyebab anemia tersebut.

Een menjelaskan anemia disebabkan karena kekurangan vitamin B12 atau asam folat, zat besi, sel darah merah mudah pecah, dan produksi sel darah merah terganggu.

"Dari beberapa penyebab tersebut, yang dianjurkan pengobatan awal adalah menambah kandungan vitamin atau zat besi dalam tubuh," kata Een.

Selanjutnya jika masih belum bisa stabil, Een menyarankan agar meminum obat-obatan  yang disarankan oleh dokter. Dengan catatan wanita ibu hamil tersebut harus tetap menambah vitamin dan zat besi dalam tubuh dan melakukan kontrol secara rutin.

BACA JUGA: Ibu Hamil Penderita Migrain Berisiko Alami Keguguran

Een juga menjelaskan terdapat beberapa alternatif lain untuk melakukan pengobatan anemia, yang meliputi transfusi, transplantasi, dan kemoterapi. Tapi ia tidak menyarankan untuk pengobatan tersebut karena alternatif tersebut untuk anemia stadium tiga.

"Semua harus bisa melakukan pencegahan agar tidak terserang penyakit anemia," kata Een.

Adapun cara untuk mencegah penyakit anemia adalah meningkatkan konsumsi gizi, baik nabati maupun hewani. Mengobati penyakit dasar seperti wasir atau menstruasi yang tidak normal.