
Reporter
DiniSabtu, 8 Februari 2020 - 01:15
Editor
Bruriy Susanto
BANJIR: Hujan deras di Mojokerto menyebabkan sebuah pondok pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah, Pacet terendam banjir. Foto: Karin
JATIMNET. COM, Mojokerto - Hujan lebat selama dua jam di wilayah Pacet, Kabupaten Mojokerto tak hanya menutup akses jalan penghubung Pacet - Trawas. Tapi juga menyebabkan terjadi banjir di asrama putri Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah Kecamatan Pacet, Jumat 7 Februari 2020.
Salah seorang santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Rizky Nadhiroh mengatakan, turun hujan sekitar pukul 13.00 WIB Di kawasan Ponpes. Akibatnya terjadi banjir, air mulai masuk di area pondok pesantren sekitar pukul 14.00 WIB.
Bahkan, banjir juga merendam area parkir, dan asrama pondok putri dengan ketinggian sepaha orang dewasa. Yakni, asrama putri lantai pertama dan dapur. "Yang terendam tadi, ada parkir, asrama, dan dapur. Terus sempat ada beberapa motor terendam juga," katanya, Jumat 7 Februari 2020.
BACA JUGA: Atasi Banjir di Tempuran, PUPR Mojokerto Akan Gunakan Lima Pompa Penyedot
Luberan air dari irigasi yang sempat merendam area Ponpes juga tercampur lumpur. "Gak cuman air yang masuk, tapi juga ada lumpurnya, cuman gak lama. Ini kita lagi bersih-bersih," imbuhnya Rizky.
Banjir ini, kata Rizky, membuat ratusan santri putri nampak saling gotong-royong membersihkan kelas, maupun asramanya yang sempat terendam air hujan dan lumpur.
Merekapun satu persatu saling bergantian membawa air bersih, dengan menggunakan ember untuk membersihkan lantai dan sejumlah perabotan dapur yang terimbas genangan air hujan.
BACA JUGA: Banjir di Mojokerto Meluas, Warga di 2 Dusun Mengungsi
"Tapi Alhamdulillah, tidak sampai merendam buku atau lainnya. Hanya beberapa perabotan dapur saja tadi, sama motor yang terparkir dihalaman asrama," tandasnya.
Sementar itu, Ihwan, salah satu pengurus dapur PP Amanatul Ummah, menceritakan, banjir sesaat ini sempat membuat panik para penghuni Ponpes. Selain air masuk ke dalam asrama, kebetulan ada proses kegiatan belajar mengajar. "Untuk ketinggian di lantai satu capai satu meter soalnya. Tapi, tak berlangsung lama," katanya.
Menurutnya, air yang masuk ke asrama putri tak lain air dari saluran irigasi lahan yang ada di atas asrama. "Kebetulan lahan persawahan itu belakangan diratakan dengan alat berat untuk keperluan rumah atau pemukiman. Karena pengaturan airnya tak teratur, saat hujan akhirnya banyak air yang masuk asrama santri putri," kata Ihwan.