Jumat, 16 August 2019 05:55 UTC
Ilustrasi Huawei. Foto: Flickr
JATIMNET.COM, Surabaya – Setelah mengumumkan sistem operasi baru, HarmonyOS, Huawei kini akan meluncurkan aplikasi peta digital bernama Map Kit.
Langkah itu muncul setelah Amerika Serikat melarang produsen gawai asal Cina itu menggunakan Google Maps di telepon seluler mereka.
Diwartakan China Daily pekan ini, aplikasi Map Kit akan mencakup 150 negara di dunia. Saat ini aplikasi peta tersebut belum dirancang untuk untuk digunakan oleh konsumen.
Meski demikian, Huawei mengundang pengembang peranti lunak untuk menciptakan aplikasi yang memanfaatkan peta digitalnya tersebut.
BACA JUGA: Huawei Bikin OS Baru Pengganti Android?
Saat ini perusahaan internet raksasa Rusia, Yandex, dan perusahaan digital Amerika Serikat, Booking Holdings, telah bermitra dengan Huawei untuk mengembangkan Map Kit.
Kabarnya Map Kit akan tersedia dalam 40 bahasa.
Sama seperti Google Maps, ia akan menyediakan informasi kondisi lalu lintas dan bahkan bisa memberi tahu pengguna ketika ada mobil yang berpindah lajur, fitur yang sangat penting dalam pengembangan mobil nirawak.
Sejak Mei lalu, AS memasukan Huawei dalam daftar hitam dan melarang perusahaan-perusahaannya berhubungan dengan produsen ponsel terbesar kedua di dunia tersebut, dikutip dari Suara.com, Jumat 16 Agustus 2019.
BACA JUGA: Huawei Cloud Ekspansi ke Indonesia
Akibat kebijakan AS itu, Huawei kesulitan mengakses Google dan teknologi turunannya, termasuk sistem operasi Android, Gmail, dan Google Maps.
Padahal Huawei sejauh ini masih mengandalkan Android sebagai sistem operasi ponsel-ponselnya di dunia.
Akhir pekan lalu Huawei meluncurkan sistem operasi Harmony OS yang diyakini akan menjadi alternatif bagi Android.