Minggu, 02 December 2018 09:39 UTC
Kondisi 233 orang mahasiswa Papua diamankan di Mapolrestabes Surabaya untuk menghindari gesekan dengan ormas. Foto: Istimewa
JATIMNET.COM, Surabaya - Sebanyak 233 mahasiswa Papua diamankan di Mapolrestabes Surabaya, Minggu 2 Desember 2018 dini hari. Mereka diamankan untuk menghindari bentrokan antar organisasi masyarakat (ormas) di Mess yang ada di jalan Kalasan nomor 10, Surabaya.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera membenarkan sebanyak 233 orang mahasiswa dari Papua diamankan ke Mapolrestabes Surabaya. Ini dilakukan guna menghindari bentrokan antar ormas tertentu.
"Saat ini semua mahasiswa Papua sebanyak 233 orang masih berada di Mapolrestabes Surabaya, dan empat orang masih ada di asrama untuk menjaga barang barang milik mahasiswa dari luar kota," ucapnya Minggu, 2 Desember 2018.
BACA JUGA: Aksi Mahasiswa Papua Di Surabaya Nyaris Bentrok Dengan Ormas
Barung menjelaskan kondisi 233 orang mahasiswa dalam kondisi baik dan masih terus didamping pengacara. "Kami masih terus pantau kondisi dari semua mahasiswa Papua ini," ucapnya.
Barung mengatakan, saat akan dievakuasi itu, sempat terjadi negosiasi antara mahasiswa Papua dengan Polisi. "Tapi kami dibantu dengan pengacara pendamping dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang membantu negosiasi dan cukup berhasil," katanya.
Barung mengatakan dari 233 orang mahasiswa Papua itu, polisi bersama Imigrasi mengamankan salah satu warga negara Australia bernama Harman Ronda Amy. "Saat ini masih diproses oleh Imigrasi Surabaya untuk dipastikan izin tinggal dan lainnya," ucapnya.
BACA JUGA: Unjuk Rasa "Papua Merdeka" Di Surabaya, 16 Terluka
Sempat beredar dua mahasiswa yang dikabarkan hilang, namun Barung menjelaskan informasi tersebut tidak benar. "Informasi itu tidak benar sama sekali, semua saat ini masih di Mapolrestabes Surabaya," ucap perwira dengan melati tiga dipundak ini.