Sabtu, 01 December 2018 02:24 UTC
Foto: Aliansi Mahasiswa Papua menggelar aksi di Surabaya. Foto: Khoirotul Lathifiyah
JATIMNET.COM, Surabaya - Aksi unjuk rasa yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Papua di depan Monumen Kapal Selam, Kota Surabaya, Sabtu pagi, 1 Desember 2018 nyaris menimbulkan bentrokan dengan Organisasi Masyarakat di Surabaya. Polisi sempat harus menghadang kedua belah pihak untuk mencegah bentrokan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Jatimnet.com di lapangan, aksi mahasiswa dimulai sekitar pukul 05.00 WIB. Dalam aksinya, mahasiswa Papua menuntut hak penentuan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat Papua dan bangsa West Papua.
Sempat terjadi sedikit kericuhan setelah adanya pelemparan botol air mineral maupun batu ke arah kerumunan mahasiswa Papua ini. Kerusuhan berawal ketika kelompok Ormas ini menolak tuntutan Mahasiswa Papua. Sejumlah massa dari Pemuda Pancasila, salah satu ormas yang melakukan aksi "Arek Suroboyo Melawan Separatis" berteriak dan meminta mahasiswa pulang ke Papua.
"Ini Surabaya, ini bukan tempatmu," kata sejumlah massa dari ormas Surabaya seraya menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ormas menuduh aksi tersebut didalangi oleh gerakan separatis. Mahasiswa Papua sempat marah dan berontak mau melawan pelemparan itu. Pantauan Jatimnet, aksi pelemparan sempat terjadi di beberapa titik, antara lain, di Jalan Tapak Siring (depan Delta, dan Monkasel) serta Jalan Sumatra.
Setelah melewati Jalan Papua, aksi demo mulai mereda. Karena Aliansi Mahasiswa kembali ke basecamp mereka di Jalan Kalasan. Begitu pula dengan massa dari ormas yang juga meninggalkan lokasi.

"Saya kaget dengan adanya aksi ormas Pemuda Pancasila. Disini kami hanya ingin menyampaikan pesan kami, tidak ingin membuat kerusuhan," kata Dolince (24), salah satu mahasiswi Papua ketika diwawancarai di depan Stasiun Gubeng Baru.