Kamis, 28 May 2020 10:00 UTC
KAMPUNG TANGGUH. Kapolres Mojokerto AKBP Feby Hutagalung bersama Bupati Mojokerto Pungkasiadi meresmikan kampung tangguh Desa Balongmojo, Kec. Puri, Kamis, 28 Mei 2020. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Untuk menyesuaikan kehidupan baru di tengah pandemi Covid-19, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Mojokerto membentuk puluhan kampung atau desa tangguh di 14 Kecamatan.
Langkah ini dilakukan agar warga mandiri dalam menjalani kehidupan di tengah pandemi Covid-19. Setidaknya ada empat divisi dan sejumlah posko yang harus dimiliki kampung tangguh antara lain divisi pangan, keamanan, kesehatan, dan humas.
Sementara posko yang harus disediakan seperti posko dan ruang observasi tanggap darurat, posko kampung tangguh, posko relawan gugus tugas Covid-19, lumbung kampung tangguh, ruang karantina, penyediaan obat-obatan, dan dapur umum tangguh.
BACA JUGA: Probolinggo Siapkan Tiga Desa Tangguh Covid-19, Ini Harapannya
Kapolres Mojokerto AKBP Feby Hutagalung mengatakan selain kampung tangguh yang ada di Desa Balongmojo, Kecamatan Puri, ada 14 kampung tangguh lainnya yang tersebar di beberapa desa dibentuk secara serentak, Kamis, 28 Mei 2020.
"Nanti di setiap kecamatan akan ada tiga kampung tangguh yang dibentuk sesuai dengan mekanisme dan bertahap. Masyarakat sangat antusias atas pembentukan kampung tangguh ini," kata Feby.
Feby menambahkan konsep kampung tangguh yang dideklarasikan Kapolri dinilai berkolerasi dengan tatanan kehidupan baru atau new normal life yang akan diberlakukan pemerintah pusat.
"Konsep kampung tangguh sangat berhubungan dengan new normal. Konsep utamanya memandirikan masyarakat, bukan hanya dalam menghadapi Covid-19. Tetapi bagaimana menghadapi permasalahan di sektor lainnya seperti ekonomi, sosial, dan keamanan," ucapnya.
BACA JUGA: New Normal, Tradisi Salaman Tak Lagi Bersentuhan Tangan
Tak hanya itu, mantan Kapolres Lamongan ini juga menambahkan jika kampung tangguh dilengkapi bidang ekonomi yang berkaitan dengan ketersediaan pangan.
"Kampung tangguh harus memiliki lumbung pangan sehingga masyarakat mampu memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu atau terdampak pandemi Covid-19. Bantuan itu dikumpulkan dalam lumbung pangan yang dikelola petugas," ujarnya.
KAMPUNG TANGGUH. Fasilitas bilik disinfektan di kampung tangguh Desa Balongmojo, Kec. Puri, Kab. Mojokerto yang diresmikan pada Kamis, 28 Mei 2020. Foto: Karina Norhadini
"Saat ini vaksin belum ditemukan sehingga vaksin Covid-19 saat ini adalah kedisiplinan masyarakat yakni dengan cara mematuhi protokol kesehatan. Diharapkan kampung tangguh ini akan tetap eksis," katanya.
BACA JUGA: Rapid Test Massal, Enam Pengunjung Pasar Kemlagi Mojokerto Reaktif Covid-19
Sementara itu, Bupati Mojokerto Pungkasiadi mengapresiasi pembentukan kampung tangguh yang merupakan gagasan untuk memutus penyebaran Covid-19 di Mojokerto.
"Kampung tangguh ini ide luar biasa. Kita juga mengapresiasi dan mendorong permasalahan ini untuk dikembalikan kepada mayarakat dalam memunculkan kembali gotong royong, disiplin, membiasakan hidup bersih, dan tak ketinggalan kesadaran masyarakat," ucapnya.
Menurutnya, dengan dibentuknya kampung tangguh akan bisa memutus penyebaran Covid-19 sebab di dalamnya ada kerja sama dengan masyarakat.
"Dengan dibentuknya kampung tangguh, permasalahan mulai dari kesehatan hingga sosial, semoga bisa diatasi sejak dini," ujarnya.