Logo

Hepatitis Akut Menyerang, Khofifah : Sigap Melihat Gejala !

Reporter:

Jumat, 06 May 2022 00:00 UTC

Hepatitis Akut Menyerang, Khofifah : Sigap Melihat Gejala !

Ilustrasi hepatitis

JATIMNET.COM, Surabaya – Hepatitis akut yang dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh WHO mulai diwaspadai di Jawa Timur. Bahkan, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengimbau agar warganya tenang dalam menghadapi penyakit itu.

“Kami imbau warga tidak panik, tetapi sigap melihat gejala yang ditimbulkan,” kata Khofifah dilansir dari laman Antara, Jumat, 6 Mei 2022.

Di Indonesia, kasus hepatitis akut bergejala berat pada anak sudah ditemukan. Sebanyak tiga pasien anak meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada April lalu.

BACA JUGA : Daerah Kritis Akibat Hepatitis

Di Jawa Timur, Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) per 4 Mei 2022 mencatat sudah terdeteksi 114 kasus diduga hepatitis akut yang tersebar di beberapa kabupaten/kota. Penyakit ini tidak menyerang kelompok umur secara spesifik meski cenderung mengalami kenaikan jumlah pada minggu ke-14 hingga ke-17.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono berharap agar orang tua selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, juga disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.  “Lakukan upaya pencegahan dengan PHBS,” kata dia dilansir dari laman Diskominfo Jawa Timur.

Penerapan PHBS seperti mencuci tangan pakai sabun, meminum air bersih yang matang, memastikan makanan dalam keadaan bersih dan matang penuh. Selain itu, menggunakan alat makan sendiri, memakai masker, menjaga jarak serta menghindari kontak dengan orang sakit.

BACA JUGA : Tren Menurun, Warga Surabaya Diimbau Tetap Waspada Hepatitis A

Erwin juga mengimbau untuk tidak berenang di kolam renang umum terlebih dulu, tidak bermain di playground. Serta tidak menyentuh hand railing, knop pintu, dan dinding yang sering disentuh orang.

Ia lantas menjelakan gejala klinis dari hepatitis akus yang belum diketahui penyebabnya ini. Pertama, peningkatan enzim hati, sindrom hepatitis akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah).

Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam. Ia berpesan jika masyarakat menemui gejala tersebut pada anak, segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar segera bisa dilakukan observasi dan tindakan.