Selasa, 10 March 2020 07:51 UTC
Manager HSSE HCML, Rockyanto Sasabone memaparkan pentingnya penerapan aplikasi e-CHSEMS di Surabaya. Foto: IST..
JATIMNET.COM, Surabaya – Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) mendukung penuh penerapan aplikasi electronic contractor health safety environment management system (e-CHSEMS).
Peluncuran aplikasi ini diharapkan memperkuat bank data dan mempersingkat proses pengadaan barang dan jasa. Harapan lain untuk menjaga kinerja Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL) mitra kerja.
“e-CHSEMS sudah diluncurkan SKK Migas Surabaya awal bulan ini. Di mana para general manager dan pimpinan tertinggi pengadaan dan fungsi K3LL dari sekitar 42 KKKS mendukung penerapan aplikasi ini,” kata Manager HSSE HCML, Rockyanto Sasabone dalam keterangan resmi yang diterima Jatimnet.com, Selasa 10 Maret 2020.
Rocky menambahkan kepada PTK-005 Tahun 2018, penerapan aplikasi ini bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), untuk penyeragaman dan penyelarasan proses penilaian agar tercapai standarisasi.
BACA JUGA: Pertamina EP Asset 4 Target Produksi 16 Ribu Barrel Minyak per Hari
“Secara tidak langsung, penerapan ini, menekan angka kecelakaan kerja seminimal mungkin. Karena itulah HCML mendukung penuh penerapan aplikasi baru ini,” Rocky menambahkan.
Dihubungi terpisah, Kepala Divisi Penunjang Operasi dan Keselamatan Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, Bagus B Edvantoro menjelaskan angka kecelakaan pada mitra kerja KKKS cukup besar besar.
Yakni mencapai 81,4 persen bila dibandingkan total angka kecelakaan di sektor hulu minyak dan gas bumi. Karena itulah perlu ada sarana atau tools untuk membantu penilaian kinerja K3LL para Mitra Kerja KKKS.

K3LL. Kehadiran aplikasi bisa digunakan untuk standarisasi kesehatan dan keselamatan kerja lindungan lingkungan. Foto: IST.
Penilaian kinerja K3LL baru dapat dilakukan apabila sejak awal pemilihan mitra kerja sudah dilakukan Penilaian Kualifikasi (PK) K3LL. Ini sekaligus sebagai screening kepada mitra kerja yang berkompeten sesuai tingkat risiko pekerjaannya.
Terutama untuk risiko sedang dan tinggi, SKK Migas melalui PTK 005 Tahun 2018 telah membuat petunjuk penilaian kualifikasinya.
“Saat ini SKK Migas bersama KKKS telah memiliki aplikasi baru yang bisa digunakan seluruh KKKS agar proses PK K3LL lebih cepat dan efisien,” Bagus mengatakan.
Peluncuran aplikasi e-CHSEMS di Surabaya dilaksanakan selama dua hari. Peluncuran juga dibarengi pembahasan standarisasi tata cara PK K3LL Mitra kerja dan penggunaan aplikasi e-CHSEMS.
BACA JUGA: SKK Migas Pastikan Eksplorasi Hulu tidak Terganjal Dampak Lingkungan
Kepala Departemen K3LL SKK Migas, Kosario M Kautsar menjelaskan keunggulan daya saing dalam aplikasi ini adalah standarisasi, terintegrasi, percepatan proses, pengawasan berkelanjutan, peningkatan kinerja, dan penghematan.
Setiap KKKS akan mendapatkan user ID yang dapat mengunggah, mengunduh, dan mencetak nilai kualifikasi K3LL Mitra Kerja. Selanjutnya tahapan standarisasi kompetensi khusus terkait auditor untuk kesetaraan kompetensi di setiap KKKS akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Manajer K3 SKK Migas sekaligus Ketua Kelompok Kerja CHSEMS, Ivan Fadlun Azmy mengatakan sebelum pengembangan e-CHSEMS tidak ada sistem tunggal. Artinya aplikasi ini bisa digunakan semua KKKS untuk melakukan proses penilaian kualifikasi aspek K3LL dari mitra kerja.
“Penilaian Kualifikasi yang dilakukan di masing-masing KKKS berpotensi menghambat pengadaan barang dan jasa. Sebab mitra kerja harus secara manual registrasi ke setiap KKKS dan nilai kualifikasi tidak selalu dapat digunakan KKKS lain,” jelas Fadlun Asmy.