JATIMNET.COM, Probolinggo – Menjelang pemungutan suara Pilkada serentak 27 November 2024, persaingan antara dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Probolinggo semakin ketat.  

Survei terbaru yang dirilis Republic Research menunjukkan selisih suara tak terlampau jauh antara kedua pasangan calon. Pasangan Zulmi Noor Hasani-Rasyit sementara ini unggul dengan elektabilitas 48 persen dan Muhammad Haris Damanhuri Romly-Fahmi AHZ berada di angka 40 persen.  

Namun, survei juga mengungkap bahwa 12 persen pemilih masih belum menentukan pilihannya atau masih bimbang (swing voter). Dari 65 persen responden yang sudah memilih, sekitar 35 persen mengaku masih mungkin mengubah pilihan mereka pada dua hari terakhir sebelum pencoblosan.  

BACA: KPU Kabupaten Probolinggo Gelar Simulasi Antrean dan Penanganan Gangguan Keamanan di TPS

Direktur Analisis Republic Research, Galang Geraldy, menilai suara pemilih yang belum menentukan pilihan menjadi faktor penentu dalam Pilbup Probolinggo kali ini.  

“Dua hari terakhir sebelum pencoblosan menjadi sangat krusial. Pendekatan strategis, terutama kepada generasi milenial dan Gen Z bisa menjadi penentu kemenangan," kata Galang dalam konferensi pers di Probolinggo, Kamis, 21 November 2024.  

BACA: Debat Pamungkas, Dua Cabup Probolinggo Adu Gagasan Pengembangan Wisata

Kelompok tersebut memiliki jumlah yang signifikan dan aspirasi yang berbeda sehingga memerlukan pendekatan khusus.

Dengan dinamika politik yang dinamis dan ketatnya persaingan, masing-masing pasangan calon dituntut untuk memanfaatkan sisa waktu kampanye secara efektif.

Fokus pada pemilih ragu diyakini menjadi kunci untuk mengamankan kemenangan pada Pilbup Probolinggo.