Jumat, 21 February 2020 09:30 UTC
PEDULI LINGKUNGAN. Siswa-siswi Great Crystal School and Course Center bersihkan sampah plastik di Ekowisata Mangrove Wonorejo, Surabaya, Jum'at, 21 Februari 2020. Foto: Restu Cahya
JATIMNET.COM, Surabaya – Siswa-siswi tingkat SMP dari Great Crystal School and Course Center melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas (outdoor learning) di Ekowisata Mangrove Wonorejo, Surabaya, Jum’at, 21 Februari 2020. Kegiatan bertajuk “Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita” ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional.
Koordinator guru IPA di Great Crystal School and Course Center, Lukman Baihaqi Alfakihuddin, mengatakan kegiatan ini merupakan upaya konkret untuk merespon permasalahan global mengenai sampah plastik dan mikroplastik.
"Ini untuk terus mencegah dan mengurangi pencemaran sampah plastik yang berasal dari aktivitas manusia di darat maupun di laut," kata Lukman.
BACA JUGA: Bersihkan Laut Surabaya dari Sampah Berbahaya
Sebab, menurut Lukman, dampak kerusakan yang telah ditimbulkan dari permasalahan plastik ini sangat luar biasa. Selain ratusan biota mati, ecotourism juga terganggu dan nelayan sulit mendapatkan ikan.
Sebagai informasi, plastik membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai. Ketika plastik hancur, maka akan berubah menjadi mikroplastik.
"Apabila mikroplastik itu termakan oleh manusia, maka akan berbahaya bagi tubuh," katanya.
Sementara itu, dalam kegiatan outdoor learning ini, terlebih dahulu para siswa diberi pengetahuan mengenai habitat mangrove dan pengukuran kualitas air dengan melihat derajat keasaman (power of hydrogen/Ph), oksigen terlalut (dissolve oxygen), dan makrobiologi.
BACA JUGA: Sampah Plastik hingga Kondom Bekas Mengapung di Tepi Pelabuhan
"Dari pembelajaran mengenai pengukuran kualitas air didapatkan bahwa kualitas air di mangrove Wonorejo masih bagus. Hal ini dapat diketahui dari nilai Ph air tersebut 8 dan jumlah oksigen terlalut 6.5 miligram per liter," kata Lukman.
Sedangkan untuk habitat mangrove di Wonorejo Surabaya juga masih bagus dan terawat. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan masih banyak flora dan fauna yang ditemukan seperti mangrove, burung, kepiting, dan lain sebagainya.
Kegiatan dilanjutkan dengan aksi bersih sampah plastik. Kegiatan ini jadi kesempatan dan sarana edukasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi siswa-siswi untuk melakukan gerakan 3R yakni recyle (daur ulang), reduce (mengurangi) and reuse (menggunakan kembali) plastik.
Salah satu pelajar, Divya Bangia, mengatakan dirinya sangat antusias mengikuti kegiatan ini. "Melalui kegiatan ini, aku bisa lebih berkarya untuk lingkungan," katanya.
Kegiatan outdoor learning ini diakhiri dengan penanaman mangrove (bakau) di area Wonorejo.