Logo

Hari Lingkungan Hidup, Warga Probolinggo Bersih-Bersih Pantai dan Tanam Mangrove 

Reporter:,Editor:

Selasa, 24 June 2025 04:30 UTC

Hari Lingkungan Hidup, Warga Probolinggo Bersih-Bersih Pantai dan Tanam Mangrove 

BERSIH PANTAI. Masyarakat Desa Pondok Kelor, Kec. Paiton, Kab. Probolinggo melakukan aksi bersih-bersih sampah dan tanam pohon mangrove, Selasa, 24 Juni 2025. Foto: Zulafif

JATIMNET.COM, Probolinggo – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, ratusan warga Desa Pondok Kelor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, menggelar aksi peduli lingkungan dengan membersihkan sampah dan menanam pohon mangrove di kawasan pesisir pantai desa setempat, Selasa, 24 Juni 2025.

Kegiatan ini digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi lingkungan pesisir yang selama ini terdampak sampah kiriman dan abrasi pantai.

Mengusung tema "Hentikan dan Putus Rantai Sampah Plastik", aksi ini diikuti masyarakat setempat, pegawai PLN Nusantara Power UP Paiton, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo.

Dalam aksi bersih-bersih, para peserta menemukan berbagai jenis sampah organik maupun nonorganik, seperti ranting kayu, plastik kemasan, botol, dan limbah rumah tangga lainnya yang terbawa arus laut.

BACA: Hari Bhakti Adhyaksa ke- 63, Kejari Tanjung Perak Surabaya dan KOMPAK Bersih-bersih Pantai Kenjeran

Tidak hanya itu, kondisi abrasi yang terjadi di pesisir Desa Pondok Kelor menjadi perhatian serius, mengingat kawasan tersebut termasuk wilayah langganan banjir rob akibat naiknya air laut.

Senior Manager PLN Nusantara Power UP Paiton, Dwi Juli Harsono, mengatakan sampah plastik masih menjadi tantangan lingkungan yang serius.

Ia berharap aksi simbolis ini dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk mulai mengelola sampah sejak dari rumah masing-masing.

"Itu bisa dimulai dari rumah kita sendiri, dari kebiasaan belanja, hingga bagaimana kita membuang dan memilah sampah secara bijak," ujarnya.

Dwi menambahkan bila masyarakat memiliki kesadaran kolektif, maka secara bertahap wilayah pesisir seperti Paiton, bahkan Indonesia dan dunia, bisa terbebas dari ancaman pencemaran plastik yang terus meningkat.

Sementara itu, Kepala Desa Pondok Kelor, Fredericks Ade Candra, menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya, wilayah pantai di desanya mengalami abrasi cukup parah yang setiap tahunnya berdampak pada aktivitas warga.

BACA: Sampah Laut di Indonesia Didominasi Plastik

“Dari tahun ke tahun air laut terus meningkat. Dengan penanaman bibit mangrove ini, kami berharap bisa memperkuat garis pantai dan mengurangi risiko air pasang masuk ke permukiman,” katanya.

Fredericks menjelaskan setidaknya terdapat tiga titik rawan banjir rob di Desa Pondok Kelor yang setiap musim pasang selalu terdampak genangan air laut hingga memasuki kawasan perkampungan.

Selain mengganggu aktivitas warga, genangan air tersebut juga berpotensi merusak infrastruktur desa jika tidak segera ditanggulangi.

Upaya ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol peringatan Hari Lingkungan Hidup, tetapi juga langkah nyata dalam menjaga ekosistem pesisir dan melindungi desa dari ancaman abrasi serta perubahan iklim.