Kamis, 09 January 2020 14:11 UTC
DIRAWAT. Petani di Desa Karang Gondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar menunjukkan cabai yang akan memasuki masa panen, Kamis 9 Januari 2020. Foto: Yosibio.
JATIMNET.COM, Blitar – Serangan hama dan penyakit pada musim hujan mengancam pembusukan cabai di wilayah Kabupaten Blitar. Petani mulai intensif melakukan penyemprotan untuk mencegah terjangkitnya penyakit dan hama. Apalagi memasuki awal musim hujan ini, cabai memang mudah membusuk.
Parni, salah satu petani Desa Karang Gondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar mengatakan bahwa aneka tanaman sayurannya rentan terserang penyakit. Mereka telah melakukan perawatan lebih intensif dibandingkan dengan sebelumnya.
“Musim hujan seperti sekarang cabai mudah busuk karena terkena genangan air,” ujarnya kepada Jatimnet.com di sawahnya, Kamis 9 Januari 2020.
BACA JUGA: Harga Cabai Melonjak Tiap Tahun, Pemprov Diminta Pikirkan Antisipasi Jangka Panjang
Hal senada juga diungkapkan petani cabai lainnya, Sugiyo. Petani cabai ini mulai melakukan penyemprotan terhadap tanaman cabainya yang hampir memasuki masa panen.
Upaya mencegah penyakit ini dikhawatirkan berimbas pada membengkaknya biaya produksi. Saat ini petani di Kabupaten Blitar mulai gelisah jika harga cabai jatuh saat musim hujan.
“Jika harga jual di bawah standar pendapatan dan pengeluaran hanya impas, bahkan kami bisa rugi,” Sugiyo menambahkan.
BACA JUGA: Setelah Cabai, Maling Spesialis Bumbu Dapur Tertangkap Mencuri Bawang
Pantauan Jatimnet.com terhadap harga cabai di tingkat petani mencapai Rp 31.000 per kilogram. Para petani di Kabupaten Blitar berharap harga cabai tetap stabil dan tidak turun.
“Untuk saat ini harga cabai di tingkat petani masih Rp 31.000 per kilogram. Kami berharap harganya tetap stabil, agar kami tidak rugi terlalu dalam,” pungkas Sugiyo.