
Reporter
ZulafifSabtu, 3 Agustus 2019 - 05:47
Editor
Hari Santoso
BAWANG MELIMPAH: Tumpukan bawang merah di Pasar Bawang Merah, Dringu, Kabupaten Probolinggo. Foto: Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Harga Bawang Merah di Kabupaten Probolinggo anjlok di angka Rp 5.000 hingga Rp 7.000 perkilogram seperti yang terpantau di Pasar Bawang Merah, Dringu.
Merosotnya harga komoditi tersebut diketahui sudah terjadi selama sepekan terakhir. Dengan kondisi seperti ini sudah mulai dikeluhkan para pedagang bawang di pasar tradisional.
Pasalnya, pedagang menyebut selain harganya yang terlalu murah di pasaran, sepinya pembeli membuat jual beli bawang merah menjadi lesu.
Seperti diungkapkan Maryati seorang pedagang bawang merah setempat. Menurutnya merosotnya harga bawang merah di pasaran, membuat dirinya tak mampu meraup untung.
BACA JUGA: Panen Raya, Harga Bawang Merah di Probolinggo Anjlok
Bahkan Maryati mengaku merugi, lantaran dirinya yang juga seorang petani bawang merah.
"Sudah tanam bawang habis biaya banyak, tapi malah murah harganya. Jangankan untung, ini malah merugi jadinya,”ungkap Maryati, Sabtu 3 Agustus 2019.
Maryati menjelaskan, untuk beli bibit saja harganya sekitar Rp 30 sampai Rp 35 ribu perkilogram. Dan untuk 1 hektar lahan, dibutuhkan sekitar 9,5 kwintal bibit, dimana senilai Rp 27 juta.
“Harapan saya harga kembali normal, jangan murah kayak sekarang biar kami dapat hasil,” pintanya.
BACA JUGA: Bawang Putih Impor dari Cina Tekan Harga di Pasaran
Sementara Kepala Pasar Bawang Merah, Dringu, Sutaman Effendi menyebut, merosotnya harga bawang merah diakibatkan, melimpahnya hasil panen bawang merah di pasaran.
Ditambah lagi, sejumlah daerah sentra penghasil bawang merah seperti Nganjuk, Brebes, dan Bima juga tengah panen raya. Hal itu berdampak, berkurangya permintaan bawang merah dari luar daerah.
“Merosotnya harga, ya karena dampak panen bawang merah yang berbarengan dengan daerah lainnya,” jelas Sutaman.Lanjut Sutaman, sebelumnya harga bawang merah sempat berada di angka Rp 20 ribu perkilogram untuk kualitas sedang. Sementara yang super, di angka Rp 22 ribu perkilogram.
CATATAN: Editor telah merubah judul sebelumnya.