Logo

Harapkan Masyarakat Mandiri Secara Ekonomi, Bupati Jember Akan Bentuk Kampung Ikan

Reporter:,Editor:

Sabtu, 05 March 2022 10:20 UTC

Harapkan Masyarakat Mandiri Secara Ekonomi, Bupati Jember Akan Bentuk Kampung Ikan

Bupati Jember, Hendy Siswanto di sela-sela mengunjungi salah satu pusat budidaya ikan yang berhasil di Jember.

JATIMNET.COM, Jember – Bupati Jember, Hendy Siswanto, ungkap salah satu program yang menjadi unggulannya yaitu pembentukan kampung ikan. Hal itu itu ditujukan agar masyarakat dapat mandiri secara ekonomi dengan budidaya ikan air tawar di rumah sendiri dan tercukupi gizinya.

Di Kabupaten Jember, menurut Hendy, banyak pelatihan yang disediakan, salah satunya pelatihan budidaya ikan nila. Hendy juga menghinbau kepada masyarakat yang mendapat kesempatan diberikan kolam ikan agar memanfaatkannya dengan sebagus mungkin.

Sehingga warga yang lain dapat tergugah untuk membudidayakan ikan nila tersebut. "Tolong yang bagus, supaya sodara kita yang lain nanti akan kita bantu juga supaya mau belajar juga," ungkap Hendy, di sela-sela program Jember Hadir Untuk Rakyat (J-Hur) yang digelar di Kecamatan Jombang pada Sabtu 5 Maret 2022.

Dalam kesempatan tersebut, Hendy mengunjungi pusat budidaya ikan yang ada di PT Timur Mandiri Aqualultur, Kecamatan Jombang milik M Arif Sugiartani.

Baca Juga: Bupati Jember bersama BKSDA Lepasliarkan 12 Kijang

Hendy menjelaskan, kedepannya warga yang memiliki kolam ikan tersebut akan di bimbing sang CEO, M. Arif Sugiartani. "Kolam ikan itu nanti akan di bimbing sama mas Arif Pakar ikan nila, bukan hanya ngajarin aja tapi nanti hasilnya akan di beli, sebagian untuk makan kota sebagian di beli," ujar Hendy. 

"Kalau bergulir terus kami akan cangangkan 10 ribu masyarakat jember bisa mendapatkan kolam ikan semuanya," sambungnya. 

Hendy meminta, para warga yang mendapatkan kesempatan pertama menjadi pilot Project tersebut untuk bisa di bantu mempelajari tetangganya yang lain yang ingin. 

"Saya ingin Kabupaten Jember ini betul-betul menjadi satu Kabupaten yang punya budidaya ikan nila, karena kebutuhan ikan nila itu tinggi bisa menghasilkan, juga bisa untuk mencegah stanting," pungkasnya.

Baca Juga: Kapolri Tinjau Pelaksanaan Vaksin di Jember

Terpisah, M Arif Sugiartani, CEO PT Timur Mandiri Aqualultur, menjelaskan bahwa jika berbicara secara global, di Indonesia untuk pasar ekspor, tiap taunnya 100 ribu ton ikan nila.

Sementara pada tahun 2021 kemampuan Indonesia untuk mencukupi baru 16 persen. Sehingga potensi budidaya ikan nila untuk dikembangkan menjadi pasar ekspor sangat luar biasa. 

"Untuk kemitraan saat ini tidak hanya di Jember saja. Di Sidoarjo ada 675 ha lahan bandeng. Di Gresik 160 ha lahan bandeng. Tulungaggung ada kapasitas 1 juta ekor, di kediri, lumajang juga kita bantu untuk membangkitkan kembali perekonomian dari sektor budidaya perikanan pasca erupsi," katanya. 

"Jadi kami carikan potensi yang paling bagus dan mudah. Untuk di Jember sendiri paling mudah ikan Nila," sambungnya. (ADV/Inforial)