Rabu, 26 June 2019 01:52 UTC
RAPUH. Kondisi bangunan Pesantren Al Barokah yang rapuh. Foto: ACT
JATIMNET.COM, Surabaya - Berjarak sekitar sejam perjalanan dari pusat Kota Tasikmalaya, Pesantren Al Barokah menjadi satu-satunya pesantren di Desa Gunungsari, Kecamatan Sukaratu, Tasikmalaya. Kondisi bangunannya sudah sangat rapuh dan memprihatinkan. Tembok pesantren sudah mulai retak, bilik kayu sudah rapuh, bahkan atapnya nyaris roboh.
Padahal pesantren yang berdiri sejak 1995 ini menjadi pusat pembelajaran bagi 150 santri dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sebagai pendiri dan pengurus Pesantren Al Barokah, Ustaz Tatang sering merasa sedih melihat para santri harus rela bergantian untuk mendapat pengajaran.
BACA JUGA: ACT Jatim-MRI Beri Santunan Penderita Stroke asal Lamongan
Pesantren Al Barokah dibangun semi permanen yang sebagian temboknya sudah mulai retak, bilik kayunya sudah rapuh, bahkan atapnya nyaris roboh.
Tim Mobile Social Rescue-Aksi Cepat Tanggap (MSR-ACT) Tasikmalaya coba menyambangi Pesantren Al-Barokah dan bertemu dengan Ustaz Tatang selaku pendiri dan pengurus pesantren, Senin 24 Juni 2019.
Ustaz Tatang mengungkapkan, sangat banyak santri yang antusias untuk belajar di Pesantren Al-Barokah, meski luas bangunan yang minim membuat santri harus rela bergantian untuk mendapat pengajaran.
BACA JUGA: ACT Berbagi Kebahagiaan Idul Fitri dengan Anak Yatim Suriah
“Saya sering merasa sedih melihat santri-santri harus rela bergantian untuk mendapatkan pembelajaran, bahkan ada yang rela mengikuti pembelajaran di luar akibat kondisi ruangan sempit dan tidak bisa menampung jumlah santri yang banyak” cerita Ustaz Tatang.
Menurut Ustaz Tatang, antusiasme para santri untuk belajar lah yang membuat dirinya dan keluarga mewakafkan tanah beserta bangunannya untuk dijadikan pesantren.
Selain untuk kegiatan belajar-mengajar santri, Pesantren Al Barokah juga dijadikan sebagai ruang serbaguna untuk berbagai macam kegiatan warga.
BACA JUGA: Korban Banjir di Konawe Utara Mulai Keluhkan Kesehatan
“Harapan saya dan warga Gunungsari sangat besar terhadap pesantren ini, sebab intensitas penggunaan dan kebermanfaatan yang cukup tinggi,” kata Ustaz Tatang.
Tim MSR-ACT Tasikmalaya pun tergerak untuk membantu Ustaz Tatang, para santri Pesantren Al-Barokah, dan warga Desa Gunungsari. Tim memiliki rencana untuk melakukan renovasi Pesantren Al Barokah.
“Semoga kita juga bisa mengikhtiarkan untuk merenovasi pesantren ini ” pungkas Fauzi, dari tim MSR-ACT Tasikamalaya.