Rabu, 13 October 2021 05:40 UTC
Screenshoot gempat di Pacitan yang terjadi dua kali.
JATIMNET.COM, Surabaya - Hanya hitungan detik, wilayah Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur, dua kali diguncang gempa. Hal itu berdasarkan informasi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa guncangan gempa pertama terjadi pada pukul 12.00.45 WIB, kemudian terjadi gempa susulan pada pukul 12.00.47 WIB, Rabu 13 Oktober 2021.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto menjelaskan, gempa yang mengguncang daerah Pacitan adalah gempa jenis tektonik. Dari hasil analisis BMKG gempa bumi di pertama ini berkekuatan 5.0 Skala Richter (SR), dengan episenter pada koordinat 8,87 LS dan 110,98 BT atau berlokasi di laut pada jarak 76 km arah Barat Daya, Pacitan.
Untuk gempa susulan ini memiliki magnitudo atau berkekuatan 4.8 Skalarichter (SR). Episenter atau titik gempa bumi terletak pada koordinat 8,87 LS dan 110,97 BT atau berlokasi di laut pada jarak 78 km arah Barat Daya, Pacitan. "(Titik gempa) diperkirakan pada kedalaman 55 kilometer," kata Teguh dalam siaran tertulis, Rabu 13 Oktober 2021.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia di Samudra Hindia, Selatan Jawa.
Baca Juga: Malang dan Ponorogo Diguncang Gempang
Menurutnya, guncangan gempa bumi dirasakan di sekitar Kabupaten Pacitan, mulai dari Wonogiri, Trenggalek, hingga Gunungkidul. "Getaran gempa bumi dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Bantul, Yogyakarta II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ujarnya.
Beruntung, tidak tercatat gempa susulan atau aftershock lagi dengan durasi 40 menit pasca gempa pertama. Meski begitu, ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang. "Tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tuturnya.
Selain itu, Teguh berharap agar warga Jatim menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa. Ia juga ingin agar warga memeriksa dan memastikan bangunan tempat cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg," katanya
