Senin, 03 April 2023 08:20 UTC
Bupati Gresik, Fandu Akhmad Yani dan Wabup Aminatun Habibah (tengah), didampingi Sekda Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman (kanan) serta Kabag Prokopim, Imam Basuki. Foto/Agus Salim.
JATIMNET.COM, Gresik - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, berkomitmen untuk terus berupaya menggenjot peningkatkan Index Pembangun Manusia (IPM).
Beberapa diantaranya yakni melalui upaya peningkatan rata-rata atau Harapan Lama Sekolah, menyasar pada out put Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan, serta inovasi pendidikan ditingkat dasar.
Kemudian beasiswa kepada Mahasiswa, yang berdasarkan Perbup Gresik nomor 19 tahun 2023. Bagian Kesra Setda Gresik didapuk untuk mengelola bantuan sosial beasiswa untuk mahasiswa.
Diketahui, secara rinci ada empat kriteria calon penerima bantuan sosial yakni mahasiswa kurang mampu, mahasiswa hafidz Quran, mahasiswa berprestasi, dan mahasiswa difabel.
Disampaikan Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah pada acara ngobrol santai di ruang Putri Cempo Kantor Bupati Gresik bersama para wartawan dan dihadiri sejumlah kepala OPD.
"Sasaran ke tingkat SMA, SMK dan Mahasiswa ini tidak lain menyiapkan Sumber Daya Manusia yang unggul. Tentu untuk meningkatkan index pembangunan manusia," kata Wabup Aminatun, Senin 3 April 2023.
Ia menambahkan, peningkatan IPM menjadi pekerjaan rumah yang harus ditingkatkan, dia menyebut masyarakat di Gresik sebenarnya mampu dengan target minimal bisa di rangking tiga.
"Kita harus lalui kendala yang ada, jadi terkait Gresik Sehat, Lingkungan Hidup dan PDAM yang mempengaruhi maka kita support disitu, untuk meningkatkan IPM sebagai target supaya SDM kita lebih baik," tambahnya.
Lanjut Wabup Aminatun, pemerintah tidak ada campur tangan untuk anak-anak SLTA, namun untuk menyiapkan SDM unggul pemerintah daerah ikut mensupport nya lewat beasiswa.
Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani memaparkan, pemerintahan dibawa kepemimpinannya, telah mencapai misi kerja dengan capaian yang memuaskan.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Gresik memperoleh nilai 77,16 dan juga berata di atas angka Jawa Timur dan Nasional, dengan target 78,31, capaiannya 98,53 persen dengan kategori sangat tinggi.
Pemkab Gresik berhasil memperoleh predikat B dengan capaian 92,37 persen, menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel dan mewujudkan kepemimpinan yang Inovatif dan Kolaboratif.
"Dengan dua indikator sasaran pembangunan, yakni kinerja sasaran Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Indeks Inovasi Daerah," papar Bupati Gus Yani.
Misi membangun infrastruktur berdaya saing, berdasarkan publikasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), memperoleh nilai 3,42 dan menduduki peringkat 4 tertinggi di Jatim.
Gus Yani menyebut, kemandirian ekonomi yang seimbang, dari antar sektor dan antar wilayah, hasilnya pertumbuhan ekonomi di Kota Pudak tahun 2022 pun melejit ke angka 7,38 persen.
Lebih jauh ditegaskan Gus Yani, pihaknya memfokuskan peningkatan kesejahteraan sosial, upaya menciptakan lapangan kerja dan menjamin kebutuhan dasar masyarakat Gresik.
"Perlahan, tingkat kemiskinan Kabupaten Gresik tahun 2022 berada pada angka 11,06 persen. Ini presentase kemiskinan terendah selama 10 tahun terakhir,” tukasnya.
Sebagai catatan sejumlah misi diatas juga telah disampaikan oleh nya saat penyampaian LKPJ dihadapan DPRD Gresik, sementara penyesuaian realita masih proses rapat Badan Musyawarah.
Bupati Gus Yani bahkan meyakini akan pesat nya investasi di Kabupaten Gresik mendatang, terlebih dengan telah direncanakan nya jalan tol terintegrasi dengan JIIPE nantinya.
"Capaian capaian itu sudah bisa kita lewati, namun kekurangan juga harus bisa dilakukan pembenahan, tentu akan di bantu oleh seluruh OPD. Timeline schedule dierlukan dalam realisasi," pungkas Bupati Gresik, Gus Yani. (ADV/Inforial)