Rabu, 08 December 2021 00:20 UTC
AWAN PANAS: Kondisi aktivitas vulkanologi Gunung Semeru dari Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Rabu 8 Desember 2021, Foto : Zulkiflie.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Aktivitas vulkanologi Gunung Semeru di wilayah Kabupaen Lumajang Jawa Timur, terpantau kembali mengalami erupsi mengeluakran awan panas guguran (APG) sekitar pukul 00:01 WIB, Rabu 8 Desember 2021.
Informasi tersebut, seperti yang tercatat di aplikasi Magma Indonesia dengan data bersumber KESDM, Badan Geologi, PVMBG, Pos Pengamatan Gunung Api Semeru.
Pada erupsi tersebut, tercatat saat erupsi tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak (t4.176 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi Gunung Semeru, terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 16 mm dan durasi t 3 menit 53 detik.
Erupsi Semeru yang dilaporkan Yadi Yuliandi itu, disebutkan status Gunung Semeru berada di level 2 waspada. Dengan rekomendasi, masyarakat/pengunjung/
Baca Juga: Guguran Awan Panas Kembali Turun dari Bibir Kawah Gunung Semeru
Serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. "Radius dan jarak rekomendasi ini, akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya," terang Yadi dalam keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut, masyarakat agar menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas, karena saat ini suhunya masih tinggi. Perlu diwaspadai pula, potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
Serta mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.
Meski demikian, berdasarkan pantauan Jatimnet.com dari Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro sekitar pukul 09.12 WIB, Rabu 8 Desember 2021. Aktifitas warga setempat, masih berjalan normal.
Beberapa korban erupsi Gunung Semeru yang berada di desa setempat, terlihat masih bertahan di tempat-tempat penampungan pengungsian. "Sekarang cuacanya cerah, kondisi gunungnya juga sudah tidak seperti kemarin. Semoga saja, kondisinya terus membaik,"ungkap Abdullah Yadi salah seorang warga setempat.