Jumat, 29 October 2021 12:20 UTC
Tim SAR gabungan sedang berada sedang melakukan pencarian korban di gunung ringgit
JATIMNET.COM, Situbondo - Kecelakaan peziarah di Gunung Ringgit yang terletak di Kawasan Pecaron, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, mulai mendapat perhatian berbagai kalangan. Pasalnya, satu dari dua korban yang terjatuh dari puncak gunung ringgit tersebut ternyata bocah berusia 6 tahun.
Tokoh masyarakat Desa Klatakan, Narwiyoto, menilai tidak aman membawa anak-anak mendaki gunung ringgit, mengingat ada beberapa jalur pendakian (track) menuju lokasi dinilai berbahaya karena harus melewati jalan di atas jurang curam. Selain itu, pendaki harus menaiki tangga yang tingkat kemiringannya sekitar 90 derajat.
“Sebetulnya kalau jalurnya agak aman hanya perlu fokus dan stamina prima. Sebagai warga setempat, saya termasuk yang tidak menganjurkan anak-anak di bawa naik ke atas gunung ringgit,” kata pria yang juga mantan anggota DPRD Situbondo, Jumat, 29 Oktober 2021.
Menurut Narwiyoto, butuh waktu sekitar dua sampai tiga jam untuk sampai ke puncak gunung ringgit. Gunung ringgit memiliki ketinggian 1. 250 Mdpl. Gunung ringgit sering juga disebut dengan gunung putri tidur, karena bentuknya menyerupai putri yang sedang tidur. Bentuk gunung itu akan terlihat menyerupai seperti seorang putri tidur kalau dilihat dari kejauhan.
Baca Juga: Dua Peziarah Terjatuh Dari Puncak Gunung Ringgit, Bocah 6 Tahun Selamat, Orang Tua Masih Dicari
Selama ini, banyak warga datang ke puncak gunung ringgit untuk berziarah. Di atas gunung ringgit terdapat asta (makam) Raden Condro Kusumo. Dari beberapa literasi disebutkan bahwa Raden Condro Kusumo seorang pertama yang masih keturunan Bindara Saod Sumenep, Madura.
“Saya tahu betul jalur pendakian ke gunung ringgit karena sudah beberapa kali naik ke puncak gunung Ringgit. Mungkin kedepan perlu ada rute dan pemberian batas pengaman bagi pendaki,” terang Narwiyoto.
Sementara, informasi terakhir proses pencarian seorang peziarah bernama Nimo masih belum ditemukan. Ada beberapa regu Tim SAR gabungan telah diterjunkan melakukan proses pencarian.
“Tadi sekitar pukul 17.00 WIB tim 3 terdiri dari Basarnas Jember, Potensi SAR Jember, Relawan Baguna Situbondo,Tagana,Relawan MRI dan Brigade Penolong, juga sudah berangkat membantu melakukan pencarian,” kata Koordinator Pusdalops BPBD Situbondo, Puriyono.
Seperti diketahui, Dua peziarah gunung ringgit terjatuh setelah terpeleset saat tiba di puncak gunung. Satu diantara korban yang terjatuh adalah bocah berusia 6 tahun bernama Bachir serta ayah kandungnya Nimo, (30), warga Desa Dakok, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember.
Semula, Bachir jatuh ke jurang setelah kakinya terpeleset. Spontan, Nimo (ayah kandung Bachir) melompat bergegas menyelamatkan anaknya, namun ikut juga terjatuh ke dalam jurang.
Bachir sudah berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat, karena tersangkut dahan ranting kayu. Bocah 6 tahun itu hanya mengalami luka lecet di beberapa bagian tubuhnya.
