Logo

Gunung Anak Krakatau Alami 236 Gempa Letusan

Reporter:

Sabtu, 17 November 2018 04:26 UTC

Gunung Anak Krakatau Alami 236 Gempa Letusan

Ilustrasi

JATIMNET.COM, Bandarlampung - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda,  Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung tercatat mengalami 236 kali kegempaan letusan sepanjang pengamatan Jumat kemarin, 16 November 2018.

Data tersebut berdasarkan hasil pengamatan secara seismik Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau pada Jumat kemarin, mulai pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB. Teramati 34 kali letusan dengan asap hitam setinggi 300-800 meter di atas puncak.

Pengamatan secara visual pada malam dari CCTV, teramati lontaran material pijar dengan tinggi 100-300m di atas puncak. Sementara itu, berdasarkan data kegepaannya, Gunung Api Anak Krakatau mengalami aktivitas kegempaan letusan 236 kali, dengan amplitudo 47-58 mm, durasi 39-212 detik.

Embusan 59 kali, amplitudo 8-49 mm, durasi 19-56 detik. Tremor Harmonik 1 kali, amplitudo 50 mm, durasi 32 detik. Vulkanik Dangkal  43 kali, amplitudo 5-30 mm, durasi 5-16 detik. Vulkanik Dalam 10  kali, amplitudo 22-56 mm, S-P 0,9-2 detik, durasi 12-25 detik.

Tremor Menerus amplitudo 2-14 mm (dominan 5 mm). Gunung api di dalam  laut setinggi 338 meter dari permukaan laut (mdpl) ini selama  pengamatan kondisi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah  hingga sedang ke arah utara, timur laut, dan timur.  

Suhu udara 26-33 derajat Celsius, dengan kelembapan udara 64-84 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg. Secara visual gunung tampak jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah dan teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi 25-50 meter di atas puncak kawah.

Kesimpulannya tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II    (Waspada), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah. (ant)