Reporter : Fahmi Aziz

Jatimnet.com – Pasca meletusnya Gunung Agung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali hingga sekarang masih belum mendapatkan laporan adanya korban meninggal. Meski begitu, BPBD sudah melakukan catatan, kalau jumlah pengungsi mencapai 2.043 jiwa penduduk yang sudah dievakuasi.

“Sampai sekarang belum ada korban meninggal. Warga yang sudah dievakuasi untuk pengungsian di tempat lebih aman sebanyak 2.043 jiwa,” kata Kasi Tanggap Darurat Bencana dan Pelayanan Kegawatdaruratan BPBD Bali, I Gede Tangkas Arjawa, saat dihubungi jatimnet.com, Selasa 3 Juli 2018.

Menurut dia warga yang tinggal di sekitar Gunung Agung memiliki kesiapsiagaan sangat tinggi. Hal itu belajar dari pengalaman erupsi sejak November 2017 lalu. Warga yang sempat panik, saat ini tertib melakukan evakuasi.

Berdasarkan pantauannya, kondisi di sekitar Gunung Agung relatif terkendali. Ia berharap kondisi ini bisa berlangsung konstan, dan berangsur-angsur pulih. Kebutuhan logistik mulai dari makanan dan obat-obatan berusaha dipenuhi. Sekaligus menyiapkan tempat istirahat yang representatif.

“Tidak jarang dari mereka yang sudah membawa bekal makanan ketika hendak mengamankan diri,” ujarnya.

Pihaknya juga telah menyiapkan 14.600 lembar masker di Bangli, Jembrana, dan Tabanan. Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, warga Kabupaten Karangasem yang terdampak mengungsi di 17 titik, yang tersebar di Karangasem, Klungkung dan Gianyar.

Dimulai dari kantor BPBD Klungkung, UPT Rendang Karangasem, Banjar Pesangkan Gede Desa Duda Timur, Banjar Wates Tengah Desa Duda Timur, Desa Ban, Sidimare ABABI dan Batu Sesa.

Kemudian Kesimpar Abang, Tegalinggah Karangasem, Mendira Singkudu, Rumah Jero 86 Ban Kubu, Wates Tengah Duda Timur, Bencingan Duda, Pesangkan Gede Duda Timur, Lusuh Kangin dan Babakan Peringsari, Banjar Babakan Peringsari Selat, dan Penyadnyan Banjar Bansangambu Manukaya Tampaksiring Gianyar