Logo

Gubernur Jatim : Produktivitas Pelabuhan Probolinggo Meningkat Selama Pandemi

Reporter:,Editor:

Kamis, 31 December 2020 23:00 UTC

Gubernur Jatim : Produktivitas Pelabuhan Probolinggo Meningkat Selama Pandemi

MENINGKAT. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Saat Meninjau Aktifitas Bongkar Muat di Pelabuhan Probolinggo, Foto : Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Pelabuhan Probolinggo memiliki peluang menjadi pelabuhan andalan, tak hanya di wilayah Jatim namun juga di Indonesia.

Pernyataan itu, dikatakannya saat meninjau aktivitas bongkar muat di dermaga Pelabuhan Probolinggo, yang di kelola PT Delta Artha Bahari Nusantara (DABN), Kamis 31 Desember 2020.

Menurut Khofifah, Pelabuhan Probolinggo merupakan pelabuhan yang strategis lokasinya, serta memiliki kedalaman laut yang memungkinkan disandari kapal-kapal besar.

“Yang menarik di pelabuhan ini, break waternya. Karena kata pakar di depan ada pulau madura, bisa menjadi break water alami dalam mencegah proses sedimentasi,” ujarnya kepada wartawan.

BACA JUGA: Pelabuhan Probolinggo, Khofifah: Menjadi Pertumbuhan Ekonomi Konektivitas Pembangunan Ekonomi Jatim

Lanjutnya, Pelabuhan Probolinggo juga memungkinkan menjadi sentra perdagangan, baik di dalam dan luar negeri yang lebih signifikan. Itu karena, jelas Khofifah, aktivitas di Pelabuhan Tanjung Perak saat ini gradenya sudah tinggi sekali.

"Dalam kondisi pandemi saja, produksivitas bongkar muat di Pelabuhan Probolinggo, sudah mengalami peningkatan cukup signifikan," tuturnya.

Khofifah menyampaikan, di tahun 2019 produktivitas di Pelabuhan Probolinggo sekitar 1,1 juta ton dan di tahun 2020, naik menjadi 1,6 juta ton. "Artinya di tengah Pandemi ini, terjadi kenaikan sekitar 52%. Kami berharap di tahun mendatang, kenaikannya minimal 79 persen," pungkasnya.

Menyikapi itu, Khofifah ingin memastikan seluruh proses yang dibutuhkan, bisa disiapkan dengan persiapan yang matang. Termasuk kemungkinan pengembangan pelabuhan secara lebih strategis, apalagi sudah masuk Perpres 80 Tahun 2019.

BACA JUGA: Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo Batasi Kunjungan Wisatawan

Sementara Kadishub Provinsi Jawa Timur, Nyono menyebutkan, kunjungan Gubernur Jatim ke Pelabuhan Probolinggo merupakan bagian rencana pembangunan sejumlah proyek, yang bakal didanai PT SMI.

“Sebelumnya di Arjasa Kabupaten Jember ada rentetan proyek, yang didanai PT SMI. Kemudian Ibu Gubernur meninjau Pelabuhan Probolinggo, melihat kegiatan bongkar muat. Dan rencananya, akan pinjam juga dari PT SMI untuk pengembangan pelabuhan ini,”terangnya.

Nyono menjelaskan, jika Pelabuhan Probolinggo memiliki dua dermaga, dimana dermaga pertama memiliki kedalaman 5 sampai 6 meter, panjang 93 meter dan lebar 31 meter. Lalu dermaga kedua, memiliki kedalaman 11 sampai 12 meter, panjang 306 meter, lebar 41 meter dengan kekuatan maksimal 35.000 dwt.

Untuk pengembangan kedepan, lanjut Nyono, nantinya ada jembatan sepanjang 1,5 km. Dengan rencana bangunan dermaga sepanjang 2 km, lebar 81 meter dan kedalaman min 16 meter.

"Ini study survey kelayakannya, sudah ada di Dishub Provinsi. Sekarang ini jembatan sepanjang 1,5 km sudah kita bangun, transtel (jembatannya) sepanjang 2 km. Tinggal detail desainnya saja. Karena di posisi min 16 meter itu harus ada hydro study, hydro oceana graphy yang terkait gelombang yang ada ditengah laut ini,”paparnya.

Senada disampaikan Gubernur Jatim, Nyono mengatakan, selama pandemi terjadi progres Pelabuhan Probolinggo sangat bagus. Dimana aktivitas bongkar muat, kebanyakan untuk angkutan cargo.