Selasa, 07 August 2018 09:31 UTC
[]
JATIMNET.COM, Jakarta – Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP GP) Ansor berharap pimpinan Indonesia harus memiliki karakter kebangsaan. Hal ini ditegaskan Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Choli Qoumas tentang figur presiden mendatang.
Seperti dikutip Antara, Yaqut menyebutkan sosok calon presiden (capres) atau pemimpin nasional ke depan mesti memiliki karakter yang kuat dalam mengatasi persoalan bangsa. Usulan tersebut berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang digelar dua pekan lalu.
“Persoalan bangsa saat ini sangat besar. Kita dihadapkan pada kasus korupsi, radikalisme dan terorisme, ancaman kebhinekaan, ekonomi, kemiskinan, tenaga kerja, dan isu lainnya. Oleh karenanya, calon presiden dan calon wakil presiden pada masa yang akan datang harus mampu menjawab semua tantangan,” katanya, Selasa 7 Agustus 2018.
Selain itu, calon presiden mendatang sudah semestinya pemimpin yang mampu melahirkan gagasan besar. Terutama terkait nasionalisme, bagaimana merekatkan etnisitas dan agama. Termasuk di dalamnya soal ekonomi dan penegakan hukum.
Gus Yaqut, sapaan Yaqut Choli Qoumas mengatakan, GP Ansor menilai tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara belum mendekati cita-cita pendiri bangsa (founding fathers). Terlebih dalam mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat.
“Pemimpin nasional harus dapat memetakan masalah berikut solusinya, atau mengeksekusi kebijakan tanpa keraguan demi kemaslahatan rakyat, bangsa dan negara,” tegasnya.
Dalam Rakornas tersebut, GP Ansor menyoroti dinamika yang terjadi dalam kontestasi pemilihan presiden. Hajatan lima tahunan itu mampu menyedot perhatian yang sangat besar terkait siapa calon presiden mendatang.
Mayoritas peserta rakornas berpendapat, kontestasi pilres saat ini hanya memperlihatkan kegaduhan ketimbang melahirkan narasi besar. Belum ada narasi yang bisa mengatasi persoalan bangsa yang multidimensi belakangan ini.
“Pilpres ini kegaduhannya luar biasa. Ada yang ribut mengusung #GantiPresiden2019, di lain pihak ramai #Jokowi2Periode. Tidak substantif. Tidak ada narasi besar yang dibangun dari para calon presiden, calon pemimpin nasional untuk 2019. Saya melihatnya miris,” tuturnya.
GP Ansor dalam waktu dekat akan kembali menggelar rakornas setelah para ketua pimpinan wilayah dan Satkorwil se-Indonesia menyerap keinginan rakyat atas kepemimpinan nasional.
