Logo

Gempa Jatim, Soekarwo : Pemulihan Butuh Tiga Pekan

Reporter:

Kamis, 11 October 2018 11:58 UTC

Gempa Jatim, Soekarwo : Pemulihan Butuh Tiga Pekan

Gubernur Jatim Soekarwo (tengah) didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V/ Brawijaya Mayjen Arif Rahman saat meninjau bangunan yang terdampak gempa Selat Madura, di Sumenep, Kamis 11 Oktober 2018. IST.

JATIMNET.COM, Surabaya – Gempa berkekuatan 6,4 skala richter terjadi 61 kilometer di timur laut Situbondo, Kamis 11 Oktober 2018 dini hari.

Guncangan gempa dirasakan di sejumlah daerah di Jatim. Tapi Pulau Sapudi Kabupaten Sumenep disebut sebagai wilayah dengan kerusakan terparah. Ratusan bangunan rusak, tiga orang meninggal, dan puluhan lain terluka.

Gubernur Jatim Soekarwo menyebut di Kecamatan Gayam tercatat ada 30 bangunan rusak berat, 80 rusak ringan, dan 100 rusak ringan. Adapun di Kecamatan Nunggunung, 30 bangunan rusak sedang dan 1 rusak berat.

Menurut dia, pemerintah provinsi menarget pemulihan pasca gempa butuh waktu tiga pekan. Seluruh proses perbaikan akan dilakukan bersama pemerintah kabupaten dibantu polisi dan tentara. “Tidak perlu jadi bencana nasional, tiga minggu selesai perbaikan dihitung mulai besok,” katanya.

BACA JUGA: GEMPA MAGNITUDO 6,4, TIGA MENINGGAL DAN LIMA TERLUKA

Meski kebutuhan anggaran pemulihan masih dalam tahap perhitungan, ia mengatakan, pemerintah juga akan menanggung biaya perawatan korban gempa. Termasuk uang santunan Rp 5 juta bagi keluarga korban meninggal. “Soal anggaran, cukup. Kalau kurang kita siap ngebon,” ujarnya.

Beberapa jam setelah gempa terjadi, Soekarwo bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V Brawijaya Mayjen Arif Rahman bertolak ke Pulau Sapudi. Menurut dia, banyak korban gempa yang menolak dirawat di rumah sakit di Sumenep. Mereka memilih tinggal di Sapudi. “Solusinya kami membawakan rumah sakit tenda untuk mereka yang luka-luka,” katanya.

Adapun kebutuhan tenaga medis mendesak yang harus disediakan untuk para korban, ia melanjutkan, adalah dokter ortopedi dan bedah. Untuk menangani ketakutan warga berdiam di dalam rumah pasca gempa, pemerintah menjanjikan mengirim tenda.

Indonesia berada di atas tiga lempeng yang saling berdesak-desakan. Foto: Tangkapan layar presentasi Widodo Amien Widodo.
Indonesia berada di atas tiga lempeng yang saling berdesak-desakan. Foto: Tangkapan layar presentasi Widodo Amien Widodo.

Gempa Tidak Membunuh Manusia

Pakar Geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Amien Widodo mengingatkan pentingnya membangun kesadaran bencana pada masyarakat. Rentetan gempa dahysat sepanjang tiga bulan terakhir yang melanda Indonesia memperlihatkan masyarakat butuh pemahaman gempa.

BACA JUGA: SUDAH WAKTUNYA BANGUN RUMAH TAHAN GEMPA

Menurut dia, pemerintah semestinya menerapkan aturan bangunan tahan gempa pada gedung-gedung. Desain bangunan semacam itu penting karena Indonesia berada di atas tiga lempeng yang saling berdesak-desakan.

“Gempa itu tidak membunuh, yang membunuh itu reruntuhan (bangunan),” katanya.

Soekarwo mengakui mayoritas bangungan dibangun tanpa konsep tahan gempa. Tapi, ia akan menimbang pembangunan rumah tahan gempa sebagai pengganti bangunan warga yang roboh.

Nama-nama korban gempa di Pulau Sapudi, Sumenep.
Nama-nama korban gempa di Pulau Sapudi, Sumenep.