Logo

Gempa dan Erupsi Bromo Tak Pengaruhi Penerbangan Di Malang

Reporter:

Selasa, 19 February 2019 05:09 UTC

Gempa dan Erupsi Bromo Tak Pengaruhi Penerbangan Di Malang

Ilustrasi Erupsi Gunung.

JATIMNET.COM, Surabaya – Otoritas Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang menyatakan penerbangan di Bandara berlangsung normal pada Selasa 19 Februari 2019 mengikuti gempa serta erupsi Bromo yang berlangsung pada hari yang sama.  

“Jadi ada dua kejadian hari ini, ada gempa dan erupsi Bromo. Sampai sekarang penerbangan normal," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis UPT Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang Suharno Selasa 19 Februari 2019.

Gempa terjadi dua kali pada Selasa 19 Februari 2019 dengan titik gempa di Tenggara Kabupaten Malang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah mencatat gempa pertama berlangsung pada pukul 07:57 WIB dengan magnitude 3,0 SR disusul gempa ke dua pukul 08:20 WIB dengan magnitude sebesar 3,2 SR.

BACA JUGA: BPBD Jatim Catat Dua Kali Gempa Susulan di Malang

Sedangkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis gempa di Malang terjadi pada pukul 02:30 WIB dengan magnitude 5,6 SR.

Gempa yang tidak berpotensi Tsunami itu dirasakan di wilayah Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Lumajang antara 3 hingga 5 detik.

“Untuk gempa sampai sekarang tidak berdampak pada kerusakan di Bandara,” kata Suharno.

BACA JUGA: Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Malang

Selain gempa, laman Magma Indonesia dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan catatanan Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) atas erupsi yang terjadi di Bromo pada pukul 06:00 WIB Selasa 19 Februari 2019.

Dalam catatan VONA disebut erupsi Bromo menyemburkan asap dan menimbulkan awan dengan ketinggian mencapai 2929 meter di atas permukaan laut. Ketinggian awan dimungkinkan lebih tinggi dari catatan VONA.

Atas data yang bersumber dari pos pengamatan Gunung Bromo itu VONA mengelurkan kode penerbangan berwarna oranye yang mengindikasikan adanya erupsi dengan emisi abu dalam skala minor serta kemungkinan erupsi terus berlanjut.

Warna oranye sendiri adalah warna ke dua di bawah warna merah, yaitu warna yang mengindikasikan kondisi erupsi gunung dengan semburan abu yang signifikan di atmosphere dan berpotensi mempengaruhi penerbangan.

BACA JUGA: Gunung Agung Kembali Erupsi

“ Citra satelit warna Oranye bisa saja karena debu. Tapi lalu lintas udara sendiri sampai sekarang normal,’ kata Suharno.

Pihaknya terus memantau kondisi erupsi Bromo yang berlangsung selama dua hari terakhir. Namun hingga saat ini erupsi Bromo tidak mengganggu rute penerbangan Abdulrachman Saleh.

"Kami selalu koordinasi dengan Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya dan Direktoral Jenderal Perhubungan Udara,” katanya.

Penerbangan pertama di Bandar Udara Abdulrachman Saleh sendiri hari ini berlangsung sesuai jadwal pada pukul 07:15 WIB.