Selasa, 19 February 2019 02:03 UTC
no image available
JATIMNET.COM, Surabaya – Pasca gempa bumi bemagnitudo 5,5 yang mengguncang Malang pada pukul 02.30 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mencatat dua kali gempa bumi susulan masih mengguncang wilayah tersebut.
Dilaporkan akun twitter resmi BPBD Jatim, gempa bumi susulan terjadi pukul 07.57 WIB dengan magnitudo 3,0, dengan lokasi di 9.33 LS,113.16 BT atau 130 kilometer Tenggara Kabupaten Malang di kedalaman 10 kilometer.
Selanjutnya, gempa bumi susulan kedua terjadi pukul 08.20 WIB dengan magnitudo 3,2 di titik koordinat 9.47 LS,112.80 BT atau 136 kilometer Tenggara Kabupaten Malang.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPP) merilis gempa bumi yang terjadi di Malang pukul 02.30 dengan magnitudo 5,6 (hasil pemutakhiran BMKG), tidak menimbulkan dampak merusak dan tidak berpotensi tsunami.
Posko BNPB telah melakukan konfirmasi dampak gempa ke beberapa BPBD yang merasakan guncangan gempa, antara lain; gempa dirasakan sedang selama ±3 - 4 detik di Kabupaten Malang, dan dirasakan kuat selama ±4 - 5 detik di Kota Malang. Gempa juga dirasakan sedang selama ±3 - 4 detik di Kota Batu.
Sedangkan di Kabupaten Lumajang, gempa dirasakan kuat selama ± 5 detik dan dirasakan sedang selama ±3 - 4 detik di Kabupaten Blitar.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, hingga saat ini belum ada laporan dampak akibat kejadian gempa tersebut.
“Tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa,” kata Sutopo.
Sebagian masyarakat melakukan respons dengan keluar rumah saat merasakan guncangan gempa. Kondisi masyarakat normal dan beraktivitas seperti biasa. BPBD masih melakukan pendataan di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada. Jangan percaya pada isu-isu menyesatkan karena hingga saat ini belum ada negara dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti kapan, dimana, kekuatannya, lokasi detil dan lainnya.
Sutopo juga mengingatkan bahwa, masyarakat Indonesia tinggal di negara yang rawan gempa sudah sepantasnya selalu meningkatkan kewaspadaan menghadapi gempa.
“Kita harus harmoni dengan alam yang ada. Gempa adalah selalu terjadi. Pada tahun 2017 terjadi gempa kecil hingga besar sekitar 6.000 gempa sedangkan pada 2018 terjadi lebih dari 11.000 kali kejadian gempa,” tutup Sutopo.