Logo

Gelar PSN Serentak, Dinkes Sukses Tekan Angka DBD di Surabaya

Reporter:,Editor:

Sabtu, 29 February 2020 01:30 UTC

Gelar PSN Serentak, Dinkes Sukses Tekan Angka DBD di Surabaya

PSN: Gebyar Pemberantas Sarang Nyamuk (PSN) di Kecamatan Wonocolo, Jumat 28 Februari 2020. Foto: Restu

JATIMNET.COM, Surabaya - Antisipasi dan pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD), yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes Aegypty terutama di musim penghujan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menggelar Gebyar Pemberantas Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak di seluruh kecamatan se-Surabaya.

Kepala Dinkes Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, sampai dengan Februari tahun 2020, jumlah warga yang terkena DBD turun pesat. Pada Februari 2019 lalu, terdapat 48 warga yang terjangkit penyakit DBD.

"Jumlahnya ada 4 warga yang kena DBD bulan ini. Dibandingkan Februari tahun lalu ada 48. Jadi penurunannya sangat signifikan,” kata wanita yang kerap disapa Feny ini, Jumat 28 Februari 2020.

Feny menjelaskan, pemberantasan nyamuk secara serentak ini adalah salah satu cara yang efektif untuk menekan angka penderita penyakit DBD. Semua stakeholder atau sektor dilibatkan dalam pencegahan ini.

BACA JUGA: Penderita DBD di Jatim Capai 801 Orang

Mulai Bumantik (Ibu-ibu Pemantau Jentik), Ketua RT/RW, pelajar serta guru, camat, lurah hingga jajaran kepolisian dan TNI juga dilibatkan. "Upaya dilakukan rutin satu minggu sekali di rumah-rumah warga dan sekolah,” katanya.

Seperti yang berlangsung di Kecamatan Wonocolo, kegiatan PSN langsung dipimpin oleh Camat Wonocolo, dan dihadiri pihak Polsek Wonocolo dan Koramil, jumlahnya seratusan peserta.

Dengan membersihkan tempat yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk. Seperti bak air, tatakan pot bunga, vas bunga, dispenser, tempat minum burung, bak mandi dan lain-lain. "Nah hasil dari pemantauan ini dicatat dan dilaporkan di kecamatan. Ini kami jadikan bahan evaluasi kegiatan pengendalian DBD,” tegasnya.

Menurut Feny, semua itu dilakukan agar masyarakat dapat saling menjaga dan meningkatkan kewaspadaannya terhadap pencegahan dan pengendalian penyakit DBD. "Melalui pembudayaan PSN 3M plus (menguras, menutup, dan mendaur ulang)," katanya.