Kamis, 23 May 2019 14:02 UTC
PENGUSAHA BINAAN. Wali Kota Madiun Maidi saat meninjau aneka makanan dan minuman yang dijual dalam bazar takjil di kawasan Alun-Alun Kota Madiun, Kamis 23 Mei 2019. Nd.Nugroho
JATIMNET.COM, Madiun – Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun menggelar bazar takjil pada bulan Ramadan ini. Kegiatan di sisi selatan alun-alun setempat bakal dilaksanakan selama lima hari yang terhitung sejak Kamis 23 Mei hingga Minggu 27 Mei 2019.
“Setiap harinya kami menarget perputaran uang dari bazaar ini mencapai Rp 50 juta,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Koperasi dan Usaha Mikro (KUM), Harum Kusumawati di sela pembukaan bazaar takjil.
Target sebanyak itu dinilai tidak berlebihan. Sebab, pihak pemkot juga menyebar sekitar 3.000 voucher bagi kaum duafa. Masing-masing warga kurang mampu menerima jatah dua kupon dengan nilai Rp 50 ribu. Belum lagi, antusiasme warga lain cukup tinggi untuk membeli aneka makanan maupun minuman untuk santapan berbuka puasa.
BACA JUGA: Pemkab Madiun Gelar Pasar Murah Bahan Pokok
Kuliner atau takjil yang dijual, seperti es kolak, es buah, aneka sayur, lauk, dan nasi gudeg. Selain itu, makanan khas Madiun seperti sambel pecel dan kerupuk lempeng juga dijajakan. Seluruh penganan itu, Harum menuturkan, merupakan hasil olahan para ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) di 27 kelurahan.
Sementara itu, Wali Kota Madiun, Maidi menjelaskan melalui bazar takjil itu ada dua tujuan yang ingin dicapai pemkot. Pertama, membantu kaum duafa mendapatkan santapan berbuka secara gratis. Kemudian, menggerakkan usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) yang dibina ibu-ibu PKK.
“Pemkot mengganti uang belanja yang dikeluarkan melalui kupon yang dibagikan,” ujar mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun ini.
BACA JUGA: Satpol PP Madiun Segel Prostitusi Berkedok Warung Kopi
Karena membagikan voucher belanja bagi kaum duafa, maka pemkot harus mengeluarkan uang. Menurut Maidi, anggaran yang dikeluarkan sekitar Rp 75 juta dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) 2019. Adapun jumlah yang didapatkan dari dana itu sekitar Rp 14 miliar.
Pada Ramadan tahun depan, Maidi menginginkan bazar takjil dilaksanakan selama sebulan penuh. Untuk lokasinya direncanakan di Taman bantaran Bengawan Madiun.
Kegiatan itu juga bakal menggandeng Kamar Dagang dan Industri (KADIN) setempat. “Nantinya bisa menampung lebih banyak pedagang dan di sana tidak mengganggu lalu lintas,” kata dia.
