Selasa, 05 November 2019 09:17 UTC
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera. Foto: Dok
JATIMNET.COM, Surabaya - Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan pihaknya akan memanggil panitia pelaksana dan penanggung jawab tribun, dalam penyelidikan perusakan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
Pemanggilan dilakukan setelah polisi memeriksa video perusakan melalui laboratorium digital forensik, serta mengambil keterangan dari koordinator lapangan dan penanggung jawab suporter, dalam kericuhan yang muncul saat Persebaya kalah melawan PSS Sleman, Selasa 29 Oktober 2019, lalu.
"Berikutnya kami lakukan surat pemanggilan, kami berkolaborasi dengan Polresta Surabaya, banyak yang terlibat dan pekan ini kami panggil," ungkap Frans Barung di Mapolda Jatim, Selasa 5 November 2019.
BACA JUGA: Pemkot Surabaya Sebut Tidak Ada Pemberitahuan Kunjungan Menpora
Menurut Barung, pihaknya telah mengidentifikasi sebanyak 2.200 suporter dari 15 ribu penonton yang masuk ke lapangan GBT saat itu.
"Kami betul-betul identifikasi, setelah itu kami lakukan pemanggilan itu, dari 2.200 yang masuk ke lapangan, teridentifikasi lebih dari sepuluh orang yang melakukan pembakaran," tegasnya.
Barung menambahkan, akan memanggil penanggung jawab tribun dan panitia pelaksana dalam satu atau dua hari kedepan untuk mengidentifikasi pelaku pembakaran GBT.
BACA JUGA: Dispora Surabaya Masih Hitung Kerusakan GBT
"Konsensus dengan semua suporter, masing masing tribun, ada penanggung jawabnya," tambah Barung.
Sebelumnya, pembakaran dan kericuhan suporter terjadi setelah Persebaya kalah 2-3 dari PSS Sleman dalam lanjutan Liga 1 Indonesia, Selasa 29 Oktober 2019.
BACA JUGA: Kerusakan GBT Tergolong Minor, Dispora Surabaya segera Inventarisasi
Usai wasit Thoriq Alkatiri meniup peluit panjang tanda pertandingan selesai, sejumlah pendukung Persebaya Surabaya yang ada di tribun selatan, spontan turun ke lapangan. Tindakan itu diikuti suporter di tribun lainnya.
Selanjutnya, pantauan Jatimnet.com saat pertandingan, api di depan tribun timur menyala dan menimbulkan asap hitam tebal.
Protes itu diduga lantaran suporter merasa kecewa dengan rentetan hasil buruk yang menimpa Bajul Ijo di sejumlah pertandingan terakhir.
