Senin, 04 November 2019 03:34 UTC
SIDAK. Menpora Zainudin Amali didampingi Ketua Harian KONI Jatim M. Nabil saat mengunjungi Stadion GBT, Minggu 3 November 2019. Kondisi stadion tersebut tutup karena terjadi miskomunikasi. Foto: Dok
JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengaku tidak mendapatkan surat pemberitahuan terkait kunjungan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Minggu 3 November 2019 lalu.
Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya mengaku baru mengetahui agenda kunjungan tersebut dari awak media.
“Saya mendampingi ibu wali kota sepanjang siang hari. Sama sekali tidak ada informasi mengenai kunjungan menpora. Tiba-tiba ada wartawan yang telpon saya menginformasikan bahwa menpora sudah di GBT,” kata Febri dalam rilis resminya, Senin 4 November 2019.
Atas kejadian tersebut, pemkot menginformasikan terjadi miskomunikasi saat agenda kunjungan.
BACA JUGA: Golkar Meradang GBT Tertutup Saat Menpora Sidak
Febri mengungkapkan dari segi keprotokolan, tentu Pemkot Surabaya akan menyambut dan mendampingi kalau ada pejabat negara yang berkunjung, apalagi ini selevel menteri. "SOP di kami pasti didampingi, hanya saja sama sekali tidak ada informasi mengenai hal itu,” kata dia.
Febri berharap, ke depan komunikasi bisa lebih baik dan hal serupa tidak terulang lagi. Pihaknya akan selalu terbuka dan siap berkoordinasi dengan semua pihak.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya, Edi Santoso mengungkapkan hal serupa. Pihaknya tidak menerima informasi perihal kunjungan menpora ke GBT.
“Saya siang itu posisi baru pulang dari Nganjuk. Setelah sampai di Surabaya, saya cek HP, baru tahu banyak sekali panggilan tak terjawab. Ternyata itu terkait kunjungan menteri,” katanya.
BACA JUGA: Gagal Masuk Stadion GBT, Menpora Beri Catatan Akses dan Lingkungan
Edi menjelaskan, kondisi GBT jika tidak sedang digunakan memang dikunci. Hal itu sudah merupakan standar pengamanan di GBT. Apalagi, GBT akan digunakan sebagai salah satu stadion penyelenggara Piala Dunia U-20. Sehingga pengamanan harus ditingkatkan.
Setelah itu, Edi juga melakukan pengecekan, ternyata juga tidak ada surat pemberitahuan yang masuk ke Dispora Surabaya perihal rencana kunjungan menpora. Senada dengan Febri, Edi memastikan bahwa kedatangan pejabat negara pasti akan didampingi.
Menurutnya, ini hanyalah miskomunikasi. Dia menyatakan pemkot sangat terbuka. Intinya, tentu ada koordinasi yang jelas.
“PSSI saja buktinya selalu kami dampingi selama proses peninjauan lapangan karena sudah ada koordinasi yang jelas,” pungkasnya.