Senin, 15 March 2021 14:20 UTC
Dari Kiri: Kepala Bidang Humas dan CSR Forkas Jatim Henry Setiawan, Ketua Umum Forkas Jatim Eddy Widjanarko dan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya Is Edy Ekoputranto menemui anggota Forkas, mengurus paspor di gedung Kencana, Surabaya.
JATIMNET.COM, Surabaya - Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jawa Timur memfasilitasi pembuatan dan perpanjangan paspor secara kolektif di Gedung Kencana, Jalan Bubutan, Kota Surabaya, Senin 15 Maret 2021.
Hal itu disambut positif dari Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus TPI Surabaya, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari biaya pengurusan Paspor yang drop akibat pandemi.
Mengingat masih di tenga pandemi, penerapan protokol tetap dilakukan secara ketat guna mengantipasi penuluaran dan penyebaran Covid-19.
Masyarakat yang membuat atau memperpanjang paspor saat masuk diwajibkan cuci tangan, dicek suhu badan, menggunakan hand sanitizer dan masker. Proses pembuatan dan perpanjang paspor pelayanan juga cepat, penyelesaian adminitrasi hanya berjalan 10-15 menit.
Baca Juga: Pelayanan Paspor untuk Umrah Tetap Berjalan
Ketua Umum Forkas Jatim Eddy Widjanarko mengatakan, kegiatan yang dilakukan itu selama dua hari, pertama pada Jumat 12 Maret 2021 dan yang kedua Senin 15 Maret 2021 di Gedung Kencana.
"Pengurusan paspor bekerjasama dengan Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus TPI Surabaya ini untuk memberi kemudahan anggota Forkas," kata Eddy di sela kunjungannya di Gedung Kencana.
Paspor merupakan dokumen negara yang harus dibawa saat melakukan perjalanan keluar negeri. "Kuota ini untuk 60 orang dan yang hadir 58 orang, dan yang sudah mendaftar 53 orang untuk pembuatan ataupun perpanjangan paspor," ujar Eddy.
Baca Juga: Bikin Paspor di Jawa Timur Bisa Antre Lewat Online
Dia mengungkapkan melihat antusias yang ingin mengurus paspor, programnya akan dilanjutkan hingga enam bulan ke depan. "Iya setidaknya 600 orang sudah memilik paspor," imbuhnya.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, Is Edy Ekoputranto, mengatakan, selama pandemi, ada penurunan pengurusan paspor yang sangat signifikan. "Bila sebelum pandemi bisa mencapai 150-200 orang per hari, selama pandemi atau tahun 2020 saja, per hari hanya sekitar 20 orang," jelas Is Edy.
Menggandeng Forkas, pihaknya cukup terbantu untuk meningkatkan pendapatan PNBP yang anjlok drastis karena pandemi. "Harapan kami tidak hanya dengan Forkas, tapi juga berkolaborasi dengan asosiasi atau komunitas lainnya untuk kami jemput bola pengurusan secara kolektif seperti ini," ujar Is Edy