Logo

Galian Pemkot di Bratang Jaya Mangkrak, Pedagang Setempat Mengaku Merugi

Reporter:,Editor:

Selasa, 15 October 2019 08:16 UTC

Galian Pemkot di Bratang Jaya Mangkrak, Pedagang Setempat Mengaku Merugi

MANGKRAK. Ahli Gigi Palsu Marsiadi menunjukkan pembangunan box culvert yang mangkrak, Selasa 15 Oktober 2019. Foto: Khoirotul Lathifiyah

JATIMNET.COM, Surabaya – Pembangunan Box Culvert di Jalan Bratang Jaya sejak awal September 2019 lalu, mangkrak. Hal itu menyebabkan beberapa toko mengalami kerugian karena galian mangkrak menyebabkan pelanggan berkurang. 

Pemilik Toko Ahli Gigi Palsu, Marsiadi (50) mengungkapkan sangat kecewa dengan kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

“Seharusnya kalau sudah tanggung jawab ya segera dirampungkan, tidak dibiarkan begini,” kata Marsiadi saat diwawancarai di tempat praktiknya, Jalan Bratang Raya nomor 57 Surabaya, Selasa 15 Oktober 2019.

BACA JUGA: Risma Targetkan Proyek Box Culvert Banjar Sugihan-Sememi Selesai Tepat Waktu

Tokonya tepat berada di belakang galian yang mangkrak. Ia mengaku telah melaporkan gangguan tersebut sebanyak lima kali melalui sambungan 112. Namun keluhannya tak diindahkan. Tak ada pula tindak lanjut pembangunan.

Sambil membersihkan debu di tempat praktiknya, Marsiadi mengaku mangkraknya pembangunan box culvert memiliki dampak buruk. 

“Sampai kami menyiram-nyiram agar tidak berdebu, pengendara sering kepleset, jalan gak lancar, dan pelanggan susah untuk masuk, baik ke ahli gigi, atau ke parfum,” kata dia.

BACA JUGA: Pengerjaan Box Culvert Sebabkan Aliran Air PDAM Terganggu  

Karena sulitnya akses, banyak pelanggan yang tidak datang lagi. Biasanya sehari ada kurang lebih 10 pasien. Setelah ada proyek mangkrak, pasiennya turun menjadi lima orang per hari, bahkan tidak ada sama sekali. 

Ia menduga, mangkraknya proyek disebabkan adanya sejumlah pipa di dalam galian tersebut, seperti pipa PDAM, pipa listrik dan beberapa pipa lainnya.

“Saya sudah lapor juga ke orang proyek, tapi langsung disuruh ke Dinas PU. Nah itu kan pasti susah, sedangkan kami harus kerja,” kata Marsiadi.

BACA JUGA: Perbaikan Saluran di Ngaglik Masuki Tahap Pemasangan Box Culvert

Ia menilai, seharusnya pemkot bertanggung jawab atas proyek yang dikerjakannya. Jika tidak ada anggaran, jangan sampai dibongkar kemudian dibiarkan mangkrak. 

Marsiadi berharap, jika tidak bisa dirampungkan, setidaknya ada solusi terkait akses atau parkir untuk pelanggan. Sehingga tidak dibiarkan berlubang besar seperti saat ini. 

“Saking lamanya mangkrak, sampe orang-orang bilang, wes buat ternak lele aja,” ungkap Marsiadi.

BACA JUGA: Pengerjaan Box Culvert Sebabkan Aliran Air PDAM Terganggu 

Keluhan yang sama juga diungkapkan penjaga toko parfum, Sindu Ranu Seta (19). Ia menyampaikan omzetnya turun semenjak adanya proyek mangkrak di depan tokonya, tepat di samping toko Marsiadi.

“Sebelumnya omzetnya satu minggu bisa Rp 3 sampai Rp 4 Juta, tapi sekarang hanya Rp 2 juta setiap minggunya,” kata dia.

Ia berharap proyek mangkrak tersebut segera rampung, agar toko kembali ramai pelanggan. 

BACA JUGA: Pemkot Surabaya Target Box Culvert Manukan Rampung November

Apalagi sudah mendekati musim hujan, jika tidak segera rampung, akan berdampak besar untuk toko-toko yang ada di Jalan Bratang Jaya. 

Dari pantauan Jatimnet.com, proyek box culvert berada di Jalan Bratang Jaya mangkrak dan berlubang dengan diameter sekitar dua meter. Di dalam lubang galian terlihat sejumlah pipa. Terlihat pipa DPAM yang bocor. Galian yang dipenuhi air terlihat membahayakan lantaran terbuka dan berada di antara depan toko dan tepi Jalan Raya. 

Proyek tersebut berada di dekat lampu merah perempatan Jalan Bratang Jaya. Jaraknya tak lebih dari lima meter dengan lampu merah.