Minggu, 25 October 2020 08:00 UTC
TIGA MAHASISWA: Tiga mahasiswa PENS sabet juara III pada divisi Piranti Cerdas, Sitem Benam dan IoT di Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK) XIII Tahun 2020, Sabtu 24 Oktober 2020.
JATIMNET.COM, Surabaya - Tiga mahasiswa PENS sabet juara III pada divisi Piranti Cerdas, Sitem Benam dan IoT di Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK) XIII Tahun 2020, Sabtu 24 Oktober 2020. Kegiatan ini diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Berlatar belakang meningkatnya angka pencurian sepeda motor di masa pandemi saat ini, tiga mahasiswa yakni Noval Anugrah Nusyirin, Rahmat Fauzi Yulianto dan Novanna Rahma Zani berhasil membuat alat yang sederhana, namun tertanam metode kecerdasan yaitu Fuzzy Logic.
Novanna Rahma menjelaskan, Fuzzy Logic merupakan salah satu algoritma kecerdasan buatan yang bisa mendeskripsikan konsep kebenaran sebagian atau samar. Artinya, tidak hanya bisa mendefinisikan 1 dan 0, mati dan hidup, tetapi dengan nilai keanggotaan yang ada direntang 0-1 hasil dari Fuzzy Logic ini bisa dipetakan menjadi beberapa tingkatan seperti sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan rendah sekali.
"Fuzzy Logic ini kita terapkan pada alat kami. Nantinya akan dipasang ke sepeda motor untuk merekam pergerakan motor, posisi dengan Global Positioning System (GPS), dan kondisi mesin motor dengan sensor tegangan, itu kami olah dengan pengambilan keputusan Fuzzy Logic untuk memutuskan kondisi apa yang terjadi pada sepeda motor tersebut," kata Novanna.
BACA JUGA: Mahasiswa PENS Ciptakan “Gena”, Gelang Pemantau Pasien Corona
Sehingga dengan demikian alat tersebut memiliki banyak fitur. Diantaranya, bisa mendeteksi kondisi pindah posisi sepeda motor, deteksi sepeda motor roboh dan tentunya deteksi pencurian sepeda motor yang setelahnya secara otomatis akan melakukan mekanisme penjebakan yaitu menyalakan alarm dan mematikan mesin.
"Ada Remote System-nya juga yang dapat digunakan pengguna untuk mematikan alarm dan menyalakan kembali mesin motor. Kondisi yang dideteksi main system juga akan dikirimkan melalui pesan singkat berupa SMS ke pemilik motor beserta link Google Maps posisi terakhir sepeda motor," terang mahasiswi kelahiran Tangerang tahun 2000 ini.
Dengan tagline “lima menit tangkap maling”, adanya alat ini menjadikan pemilik sepeda motor bisa dengan segera menuju posisi sepeda motor saat terdeteksi pencurian. Dengan mekanisme penjebakan yang telah dibuat, juga dapat menarik perhatian masyarakat sekitarnya sehingga akan membuat pelaku pencurian sepeda motor lebih cepat tertangkap.
BACA JUGA: Tambahkan Fitur, ITS dan RSUA Luncurkan RAISA Generasi Terbaru
Tak hanya cerdas, alat ini juga dipastikan sangat aman karena memiliki sistem elektrikal yang terhubung dengan mesin, dan kontak sepeda motor dilengkapi dengan fuse pengaman. Sistem tersembunyi namun tetap mudah instalasinya karena hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk pemasangan alat pada sepeda motor.
"Alat kami menjadi lebih unggul dari pengaman sepeda motor yang sudah ada dipasaran karena selain dapat melakukan tracking posisi sepeda motor, bisa juga mendeteksi kondisi roboh dan pindah posisi dan yang paling utama adalah deteksi pencurian dengan mekanisme penjebakan," ia memungkasi.
