Logo

Foto Nenek Gendong Bocah Saat Banjir Bikin Ribut Netizen

Reporter:

Rabu, 23 January 2019 12:35 UTC

Foto Nenek Gendong Bocah Saat Banjir Bikin Ribut Netizen

Foto akun Twitter @zarryhendrik

JATIMNET.COM, Surabaya - Sebuah foto yang viral di media sosial Twitter berhasil membuat gaduh netizen. Sikap mereka terbelah mengomentari unggahan foto heroik seorang nenek yang nyaris tenggelam sambil menggendong bocah berpegangan pada pohon saat banjir melanda Sulawesi Selatan, Selasa 22 Januari 2019.

Penelusuran www.jatimnet.com, sebelum tersebar, foto ini pertama kali diunggah oleh Zarry Hendrik, salah satu selebtweet atau selebriti yang terkenal melalui media sosial Twitter lewat akunnya @zarryhendrik yang sudah centang biru. Foto diunggah Selasa kemarin dan kini sudah di-retwitt 1,6 ribu kali dan disukai 1,2 ribu kali.

Sebanyak 46 orang mengomentari foto tersebut. Sejumlah netizen mempertanyakan dan menyesalkan orang yang memotret nenek tersebut. "Ya Allah malah d foto bukanya di tolongin... #PrayForSulsel," demikian pemilik akun @maulana_acyl menulis komentar.

Akun Twitter lainnya @icalabuzarnur mempertanyakan hal serupa. "Ini orang yang moto lebih milih dokumentasi daripada nolong? Atau yang moto lagi diperahu menuju ibu2 trsbt?"

Namun ada juga komentar lainnya yang mengklarifikasi foto tersebut. Misalnya akun Twitter @ayuubintari yang mengklarifikasi lewat foto Instastory yang diunggah pemilik akun Instagram (IG) @anandadina. Foto sudah diedit dan diberi keterangan dengan judul: For Those Who Ask. 

@anandadina menulis keterangan begini: Iya ini ibu saya dan keponakan saya wali, keadaannya sekarang alhamdulillah sudah selamat. Yang nanya siapa yang foto, itu saya yang foto. Karena pada posisi itu hp saya sudah mau mati, ngetik juga susah karena layarnya basah kena air hujan, makanya saya ambil foto untuk kakak saya biar dia tau lokasi saya dan ibu saya di mana. Kenapa saya ga nolongin? Saya itu ga tau berenang, bisa dilihat posisi saya dan ibu saya beda beberapa meter. Ibu saya berpegangan di pohon kayu, saya hanya menginjak batang yang mengapung dan pegangan ke pohon pisang. Pijakan saya itu rapuh jadi gabisa gerak banyak. Jadi yang bisa saya lakukan cuma menunggu bantuan sambil berteriak minta tolong.