Kamis, 06 February 2020 13:03 UTC
FOSIL. Warga menunjukkan fosil hewan purba yang ditemukan di Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Kamis, 6 Februari 2020. Foto: Nd Nugroho
JATIMNET.COM, Madiun – Tim arkeolog dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran bakal melakukan ekskavasi di Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Rencana itu menindaklanjuti pengamatan dari temuan fosil berupa potongan sejumlah tubuh hewan purba di desa yang masuk kawasan lereng Gunung Pandan.
“Nanti tanggal 18 bulan ini, kami dan tim ahli geologi akan datang lagi ke sana (Desa Sumberbendo) untuk melakukan ekskavasi,” kata Kasi Perlindungan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Dody Wiranto saat dihubungi Jatimnet.Com, Kamis, 6 Februari 2020.
Pada Rabu, 5 Februari 2020, sejumlah petugas dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran melihat langsung bentuk fosil saat berkunjung ke Desa Sumberbendo. Bentuk fosil itu di antaranya, bagian gading gajah, pantat gajah, kepala banteng, dan tempurung kura-kura
BACA JUGA: Fosil Gading Gajah Purba Ditemukan di Ngawi
Dari ciri-cirinya, Dody menyatakan bagian tubuh hewan purba yang sudah membatu itu sudah terkubur di tanah selama ratusan tahun. Adapan masa hidup dari hewan purba itu diperkirakan antara 350 ribu hingga 900 ribu tahun lalu. Rentang waktu itu termasuk zaman pleistosen, yakni antara 10 ribu tahun hingga 1,8 juta tahun lalu.
Sementara itu, kedatangan petugas Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran ke Sumberbendo setelah menerima laporan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan. Hal ini merupakan kelanjutan informasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun dan Pemerintah Desa Sumberbendo.
BACA JUGA: Fosil Paus Purba Berkaki Empat Ditemukan di Peru
Kepala Desa Sumberbendo, Suprapto, menyatakan bahwa dilibatkannya petugas berwenang untuk melakukan penelitian karena kecurigaan warga. Belum lama ini, Gunawan salah seorang warga menyampaikan dugaannya tentang sebuah batu di halaman rumah Prayitno merupakan jenis fosil. Pendapat salah seorang warga itu berdasarkan bentuk dan struktur batu.
“Warga lain yang sebelumnya menemukan seperti itu akhirnya ngomong semua. Ada yang digunakan penguat alas kamar mandi,” ujar Suprapto.
Kemudian, sejumlah fosil berupa potongan sejumlah tubuh hewan purba dikumpulkan ke balai desa setempat sejak beberapa hari terakhir. “Kalau penemuannya ada yang sudah tiga tahun lalu. Tapi, warga tidak tahu jika batu itu temasuk fosil,” kata dia.